Zuhairi Misrawi Sebut Zakir Naik Tak Menarik, Netizen: Simpatisan PKI Pasti Tak Suka Ulama
Setelah fitnahan yang dilancarkan Ernest kepada Dr Zakir Naik bahwa ulama tersebut merupakan donatur ISIS, kini serangan serupa juga dilancarkan oleh pendukung penista agama Basuki Tjahaja Purnama bernama Zuhairi Misrawi. Tokoh PDIP tersebut menulis di laman Twitter-nya pada Senin (6/3) bahwa tokoh ahli kristologi internasional itu tidak bisa dijadikan teladan. Dengan mengaku kader NU, Pria kelahiran Sumenep, Madura, pada 5 Februari 1977 tersebut juga mengungkapkan bahwa ceramah Zakir Naik tidak menarik. Sejumlah netizen merasa terusik dengan cuitan Zuhairi tersebut sehingga diantara mereka menyebut bahwa dirinya adalah simpatisan PKI yang tidak mungkin menyukai ulama Islam.
"Kami kader NU, tidak akan tertarik dengan Zakir Naik. Masih banyak ulama/kiai yang lebih alim dan bisa dijadikan rujukan," tulis Zuhairi di akun Twitter-nya bernama @zuhairimisrawi.
Ia menilai da'i internasional kelahiran Mumbai, Maharashtra, India tersebut tidak bisa jadi teladan.
"Di negeri ini, banyak ulama/kiai yang bisa dijadikan panutan/teladan. Ilmunya mendalam dan penuh kearifan. Kenapa justru merujuk kepada Zakir Naik?," lanjut salah satu tokoh yang pernah mengecam aktifis Islam pada 2013 lalu.
Cuitan Zuhairi tersebut mendapat kecaman dari sejumlah netizen. Mereka menganggap bahwa salah satu tokoh liberal tersebut bertindak di luar batas kewajaran.
"Panteslah mereka ngebubarin acara tausiah Ust. Khalid Basalamah kemarin. Wong mereka Agamanya NU.. Berembe kita yg Wahabi ini bro Rahmat Hendrawan.. Gubernur kita aja NW..
Masyarakat banyak yg jamaah Tabligh. Universitas sudah ada yg Muhammadiyah, Hamzanwadi dan Al-Azhar..Alhamdulillah semua ISLAM LIL'AALAMIIN..
Sendirinya ada yang AGAMA NU.. TUHANMU SIAPA ????," tulis Rahmi Hidayati.
"Oh....pasti buat PDIP Ahoklah yg pantas jadi teladan he.he.ho.ho.haha," ujar Bubun Bunyamin.
"Lah iya lah mana ada simpatisan PKI mau menjadikan Ulama muslim jadi teladan nya !!," sebut Chairul Akbar.
"Susah lah kalau tidak ada indikasi PKi ngapain tidak suka sama ulama," ungkap Mustofa Tofa.
"Ya ialah Takan Sejalan ..yg Satu Komunis yg satu Islam ..Tak Nyambung," kata Nin.
"Adalah hak umat untuk menilai dan meyakini. Umat muslim pedomannya dalam menilai kwalitas ulama itu sdh ada yaitu Alqur'an dan Sunnah serta fatwa MUI (jika ada yg diragukan dalam pemahaman Alqur'an dan Sunnah tsb). Pendapat ulama yg tdk bersesuaian dg ke tiga pedoman tsb patut dipertanyakan dulu apa dasar hukumnya," jelas Rumasdi Harun.
0 komentar:
Post a Comment