Tragis! Inilah 7 Tanda Berakhirnya Kesombongan Ahok
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, disebut oleh pengamat akan segera mengakhiri karir kepemimpinannya. Sang pengamat membeberkan sejumlah bukti yang sukar dibantahkan, bahkan beberapa di antaranya sudah menjadi kenyataan.
Mega Skandal
Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto menyebutkan beberapa skandal besar yang melibatkan Ahok. Mulai dari dugaan korupsi Sumber Waras, CSR, dan lainnya dengan kerugian miliaran rupiah.
"Kasus penistaan agama, dugaan korupsi Sumber Waras, dana CSR, hingga pembelian lahan Cengkareng yang merugikan daerah ratusan miliar rupiah yang kini sedang diproses hukum akan mengantar Ahok pada posisi sulit." ujar Sugiyanto sebagaimana dilansir Jawapos, Kamis (9/3/17).
Plin Plan
Dalam sebuah bingkai cerita yang panjang, Ahok berkali-kali melontarkan pernyataan dan terbukti bertentangan dengan fakta. Bermula dari sesumbar tidak akan maju dalam Pilkada 2017 melalui partai politik, kemudian dijilat kembali.
Ahok kemudian diperjuangkan oleh Teman Ahok dengan mengumpulkan ratusan ribu KTP, meski akhirnya Teman Ahok ditinggalkan dan merapat ke PDIP sebagai cagub yang berpasangan dengan cawagub Djarot.
Berkhianat
Sebagaimana diketahui, Ahok bisa menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta setelah berpasangan dengan Jokowi dalam Pilkada DKI tahun 2012. Dalam gelaran akbar tersebut, Ahok diajukan oleh Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto.
Seiring berjalannya waktu, Ahok mengkhianati Partai Gerindra dan Prabowo yang telah mengusungnya sebagai cawagub, lalu menang dan menjadi Wakil Gubernur, kemudian menjadi Gubernur setelah Jokowi menjadi Presiden RI pada tahun 2014.
Tebar Permusuhan
Sugiyanto juga menyebutkan, Ahok menebar permusuhan kepada banyak pihak. Mulai dari DPRD DKI Jakarta, BPK RI, hingga mantan Menteri Rizal Ramli, dan banyak pihak lainnya. Termasuk tindakan penggusuran secara zalim yang mengakibatkan dirinya dimusuhi oleh banyak pihak, termasuk rakyat kecil yang menjadi korban.
"Ibarat pepatah menabur agin menuai badai atau siapa yang menanam dia yang akan menuai. Artinya, siapa yang menabur atau menanam keburukan maka akan menuai bencana." ujar Sugiyanto.
Penistaan Agama
Jutaan kaum Muslimin Indonesia berkumpul dalam Aksi Bela Islam I, II, dan III serta Aksi 212 jilid 2 di depan Gedung DPR/MPR RI. Kaum Muslimin dan masyarakat menuntut agar hukum bertindak adil kepada Ahok yang telah menista surat Al-Maidah 51 di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu DKI Jakarta.
Ahok pun ditetapkan sebagai tersangka dan kini naik kelas menjadi terdakwa.
Kalah di 2 Lembaga Survei
Dua lembaga survei ternama, Median dan LSI, baru-baru ini merilis kekalahan Ahok-Djarot dibanding Anies-Sandi. Baik LSI atau Median memperkirakan, Ahok-Djarot akan kian tergerus elektabilitasnya mengingat banyaknya kasus yang menjerat dirinya.
Diujung Tanduk
Setelah sidang dugaan kasus penistaan agama yang melibatkan Ahok sebagai terdakwa berakhir dan bila hakim memutuskan bahwa Ahok bersalah, maka karir politik Ahok akan berganti dari Gubernur menjadi terpidana.
"Tidak dapat dipungkiri semuanya itu seperti karma bagi sang Gubernur. Dapat diprediksi bahwa akan tragis akhirnya nasib Ahok, kalah pilkada Jakarta dan menjadi terpidana," pungkas Sugiyanto. [Om Pir/Tarbawia]
0 komentar:
Post a Comment