Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Sikap dan Pendapatnya pada 11 Oktober 2016 lalu perihal ucapan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kabupaten Kepulauan Seribu pada Selasa, 27 September 2016, terkait Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 51, telah mengategorikan perbuatan tersebut sebagai menghina Al- Qur’an dan atau menghina ulama, yang memiliki konsekuensi hukum.
Untuk itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Prof Dr KH Achmad Satori Ismail mendukung Aksi Damai Membela Islam pada Jumat, 4 November 2016, yang akan dilakukan oleh seluruh elemen umat.
“Mengajak seluruh umat Islam secara bersama-sama untuk menjaga ketertiban umum dan menjauhi anarkisme dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Achmad Satori melalui rilis kepada salam-online, Rabu (2/11).
Achmad Satori juga menganjurkan kepada Pengurus Wilayah IKADI di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi aktif bersama dengan elemen umat Islam lainnya dalam melaksanakan Aksi Damai Bela Islam di wilayah masing-masing.
“Kami mendorong aparat penegak hukum untuk segera menegakkan hukum secara tegas, cepat dan profesional dengan memperhatikan rasa keadilan masyarakat, agar masyarakat memiliki kepercayaan terhadap penegakan hukum,” ujarnya.
Di samping itu, ia meminta kepada aparat keamanan untuk mengamankan aksi damai secara proporsional, profesional dan menghindari tindakan-tindakan represif serta berpihak kepada rakyat dan umat.
“Kami mengajak kepada seluruh umat Islam untuk meningkatkan Taqarrub Ilallah (mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala) dengan memperbanyak do’a, ibadah dan amal shalih,” pungkasnya. (EZ/salam-online)
0 komentar:
Post a Comment