Habib Rizieq: Tragedi Semalam Pembantaian Massal
Jakarta – Insiden kericuhan dalam #AksiBelaQuran Jum’at malam 4 November 2016, dinilai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) sebagai tragedi pembantaian massal. Menurutnya, pembubaran paksa jutaan orang dengan penembakan gas air mata itu adalah rencana pembunuhan.
“Kalau seribu orang bisa lari, tapi kalau jutaan? Kejadian semalam pembantaian massal,” kata Habib Rizieq Syihab dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (05/11).
“Untung ketika sore kami telah meminta kepada petugas yang ada di Monas untuk membuka gerbang, sehingga bisa lari ke depan Monas. Jadi ini pembantaian,” imbuhnya.
Meskipun polisi beralasan dengan aturan batas waktu demo hanya sampai jam 18.00, Rizieq menekankan bahwa keamanan dan keselamatan rakyat harusnya lebih dikedepankan.
“Aturan manapun yang membahayakan rakyat, harus dikesampingkan. Ini yang polisi harus cerdas,” tuturnya.
Ia bersyukur bahwa rakyat mendapat pertolongan Allah semalam. “Satu meninggal dan ratusan luka-luka. Kalau tidak ada pertolongan Allah, mungkin ribuan yang telah mati,” ucapnya.
Terakhir, ia sempat menyindir Presiden RI yang dinilai telah melindungi kesalahan Ahok. “Pemimpin negara kok tega melindungi satu orang penista agama dengan membantai rakyat, innalilahi.” pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment