Diminta Tegas Soal Ahok, Jokowi: Dikit-dikit Hukum
Jakarta — Sejumlah tokoh Islam diundang Presiden Jokowi di Istana Negara pagi tadi (01/11). Hadir dalam acara tersebut diantaranya Ketum PBNU KH. Said Agil Siradj dan Ketum PP Muhammadiyah, DR. KH. Haidar Nashir.
Dalam akun Facebooknya, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak menceritakan sekilas jalannya acara tersebut. Sekadar catatan, acara itu hanya dapat diliput oleh wartawan resmi Istana Negara.
Menurut Dahnil, semua tokoh agama menyampaikan bahwa proses hukum harus dilakukan dengan adil. Bahkan Haidar Nasir menegaskan, sengketa publik bisa memperoleh titik moderat bila jalur hukum dilakukan dengan adil.
Dalam kesempatan itu, Dahnil—yang mengaku sebagai peserta paling muda—juga menyampaikan saran sekaligus kritik kepada Presiden. “Pak Presiden, publik kecewa, agaknya penting Pak Presiden menyatakan dengan tegas dan terang bahwa kita akan tindak secara hukum bila Ahok betul menistakan keberagaman dan Islam,” ujar Dahnil.
Dahnil juga meminta Jokowi untuk tegas dalam kasus Ahok ini. “Penting Pak Presiden sampaikan seperti seterang dan tegas Bapak menyampaikan akan lawan pungli se-rupiah pun, agar umat tenang dan yakin.”
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi mengatakan, “Penting hari ini kita membangun kultur ekonomi, politik, sosial dan budaya yang kuat untuk menjawab masalah kesenjangan antar wilayah. Nah, salah satunya ya melalui revolusi mental itu.”
“Hari ini kita terlalu banyak memproduksi undangan-undang, dan mohon maaf, orientasinya proyek. Dikit-dikit hukum, dikit-dikit hukum. Padahal nilai etika di atas hukum. Maka revolusi mental penting,” pungkas Presiden.
0 komentar:
Post a Comment