Percakapan Mengerikan Para Kudeta Militer Yang Terekam di WhatsApp
Percakapan soal kudeta militer Turki di Whatsapp beredar. Pesan ini merupakan jalinan komunikasi antara pelaku pro-kudeta yang mengungkapkan bahwa mereka memerintahkan penembakan rakyat yang menolak upaya kudeta pada 15 Juli 2016 itu. Demikian dilansir oleh Anadolu Agency, Rabu (20/7/2016)/
Pesan ini sendiri disusun oleh Kejaksaan Istanbul.
Dokumen itu secara jelas menunjukkan bahwa beberapa perwira militer di Istanbul memberitahu—dan memerintahkan—menembak langsung rakyat yang menolak kudeta. Pesan itu kemudian berubah menjadi panik setelah kudeta jelas gagal.
Dalam satu contoh, Letnan Kolonel Muzaffer Duzenli memerintahkan bawahannya menembak langsung rakyat yang saat itu sedang berkumpul.
“Lepaskan tembakan untuk membubarkan kerumunan,” kata Duzenli di salah satu pesan WhatsApp yang sudah terbukti di pengadilan.
Kolonel Muslum Kaya menjawab pesan itu. Ia mengatakan rakyat mencoba untuk mendekati pusat koordinasi kudeta di Istanbul. “Rekan-rekan sudah menembak mereka,” tulisnya.
Kolonel Uzay Sahin menimpali. Ia mendorong Kaya untuk menembak rakyat. “Jangan biarkan mereka mendekat. Tembak mereka,” katanya.
Mayor Mehmet Karabekir mengatakan ia juga telah menembaki rakyat banyak: “Saya menembak rakyat dan menunggu. 10-15 orang tewas. Jangan kehilangan inisiatif…”
Mayor Muammer Aygar juga mendorong tentara kudeta lain di Kuleli, sebuah distrik di Istanbul, untuk segera menembak rakyat penentang kudeta. “Tembakan sudah dibuka di grup,” katanya.
Pemerintah Turki menyebutkan bahwa setidaknya 208 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil, tewas di Istanbul dan Ankara. Hampir 1.500 lainnya luka-luka ketika mereka memprotes kudeta Jumat.
Dalam percakapan Whatsapp lainnya, Letnan Kolonel Ugur Coskun mengatakan bahwa tentara telah menguasai massa di gedung gubernur Istanbul.
Mayor Karabekir mengatakan: “Hancurkan [mereka]. Tembak [mereka]. Tidak ada kompromi.”
Setelah berbagai pesan masuk menyatakan bahwa rakyat menyerang tentara pro-kudeta, Mayor Murat Yanik mengatakan ia telah menerima perintah dari Ankara:. “Tembak!”
Mayor Mehmet Murat Celebioglu mengatakan: “Tuan, kami menerima informasi bahwa [ada] orang bersenjata. Jika rakyat berbaris ke arah kami, kami akan menembak dulu ke udara, kemudian pada mereka..”
Kolonel Sahin menyarankan Celebioglu untuk menembak mati pemimpin demonstran. “Tembak mati si penghasut,” tulis Sahin.
Setelah itu, kudeta gagal. Pesan yang masuk di antara para pejabat militer itu kemudian tampak berantakan.
“Pak, kami telah mencoba untuk bertahan. Kami menunggu perintah Anda,” kata Mayor Mehmet Murat Celebioglu.
“Menyerah atau lari,” tambahnya.
Dalam percakapan lain, Mayor Muhammer Aygar bertanya pada salah satu dari teman apakah benar kudeta telah dibatalkan. Celebioglu menjawab: “Off.”
“Apakah kita harus lari?” Aygar bertanya lagi.
“Ya Pak,” jawab Murat.
Kolonel Cemalledin Dogan juga menanyakan apa yang harus ia jalankan.
Aygar mengatakan: “Bertahanlah. Itu adalah pilihan Anda. Kami belum memutuskan. Tapi kami meninggalkan pos kami. Saya tutup WhatsApp. Hapus pesan-pesan ini.” []
0 komentar:
Post a Comment