Keajaiban Rakyat Turki
By: Nandang Burhanudin
****
(1)
Di tengah kepungan rakyat dan aparat yang menolak kudeta. Hariyan Huriyet, menuturkan kisah patriotis dari tempat kejadian perkara.
(2)
Seorang prajurit, yang tak berkutik di dalam tank baja. Kondisi benar-benar terkepung. Lalu ia menulis surat yang i, berkirim surat yang ia keluarkan dari lubang tank baja.
(3)
"Aku sudah menikah dan istriku lagi hamil. Minta tolong .. beri jalan!" Membaca surat tersebut. Polisi menembakkan air untuk membubarkan kerumunan. Prajurit itu pun menyerahkan diri.
(4)
Kisah dua bayi kembar yang turut serta turun ke jalan. Mereka tidur dengan selimut bayi di atas aspal. Belum lagi kisah kakek dan nenek tua. Atau pengantin baru yang merayakan resepsinya sambil turun di jalanan.
(5)
Kisah kaum HAWA Turki tak tinggal diam. Mereak turun ke jalan, dengan mengenakan kain kafan lengkap. Simbol bahwa mereka siap mati, demi terjaganya kehidupan demokratis yang dipimpin Erdogan.
(6)
Semua kisah, menunjukkan rakyat Turki jiwa dasarnya sangat baik. Namun saking baiknya, mereka tak paham bahwa ada yang memanfaatkan ketulusan mereka. Termasuk dalam hal ini adalah para anggota militer Turki.
(7)
Daud Oglu menegaskan, "Tentara Turki adalah tentara Islam. Tentara Muhammad saw. Kelompok tertentu harus dicegah mengotori tentara dan negeri kita, Turki."
(8)
Rakyat Turki sukses mengukir sejarah. Menolak upaya apapun yang ingin mendorong Turki kembali menjadi "negara sakit".
Mereka meminta militer, memerangi korupsi dan ketidakbecusan mengelola negara. Bukan dengan melakukan kudeta. Menumpahkan rakyat tak berdosa.
(8)
Rakyat Turki merasakan, Islamisasi demokrasi yang dipimpin Erdogan, mengantarkan Turki pada kemandirian, bebas hutang, kemajuan ekonomi, kedaulatan negara, dan supremasi hukum.
(9)
Di Pemilu Sela 2015, rakyat Turki tak gentar menegur Erdogan di kotak suara. Suara AKP turun drastis, hingga memaksa Turki mengadakan Pemilu Juli 2015. AKP sukses mendulang suara, setelah Erdogan merevisi kebijakan yang dianggap berlebihan.
(10)
Sepatutnya rakyat Indonesia belajar kepada rakyat Turki. Optimisme selalu ada. Walau berasa sulit. Sebab rakyat Indonesia masih mudah tertipu dengan uang palsu, hingga pemimpin palsu.
Erdogan pemipin yang dicintai dan menyintai rakyatnya dan siap untuk dikritik
ReplyDelete