Erdogan Tetapkan 15 Juli sebagai Hari Syuhada Anti Kudeta
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Erdogan juga mengumumkan bahwa 15 Juli akan diabadikan sebagai Day to Commemorate Martyrs, atau Hari Syuhada. Di mana ia akan mengenang perjuangan rakyat Turki demi membela pemerintah yang dipilihnya.
“Generasi mendatang tidak akan pernah melupakan para pahlawan perlawanan anti-kudeta, termasuk polisi, tentara dan warga sipil,” ujar Erdogan pada konferensi pers yang diadakan di kompleks presiden, Ankara, Kamis (21/7/2018).
Setidaknya 246 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil, mati meninggal di Istanbul dan Ankara, dan lebih dari 1.500 lainnya luka-luka ketika mereka memprotes upaya kudeta.
Pada kesempatan ini Erdogan mendesak rakyatnya untuk melanjutkan protes anti-kudeta. Ia menyebut protes nasional merupakan cara paling efektif menangkal kudeta.
“Saya meminta seluruh bangsa Turki untuk melanjutkan aksi di jalan-jalan sampai negara kita keluar dari situasi yang sulit ini untuk selamanya,” kata Erdogan.
Dalam konferensi pers ini, ia didampingi Perdana Menteri Binali Yildirim dan Kepala Staf Kepresidenan Hulusi Akar.
“Kejadian kemarin menunjukkan bahwa penangkal kudeta terampuh adalah kehendak masyarakat. Saya ingin bangsa Turki bersabar dan berkorban untuk bangsa dalam situasi ini,” katanya.
“Mari melaksanakan perjuangan suci ini selama seminggu terakhir tanpa membiarkan sedikitpun provokasi,” serunya. []
0 komentar:
Post a Comment