Syekh Muhammad Yasin Bin Muhammad Isa Al-Fadani (bahasa Arab: ﻣﺤﻤﺪ ﻳﺎﺳﻴﻦ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﻋﻴﺴﻰ ﺍﻟﻔﺎﺩﺍﻧﻲ, lahir di Mekkah , Arab Saudi , 17 Juni 1915 – meninggal di Mekkah , 20 Juli 1990 pada umur 75 tahun) adalah seorang ahli sanad hadist, ilmu falak, bahasa Arab, dan pendiri madrasah Darul Ulum al-Diniyyah, Mekkah. Ia merupakan putra ulama terkenal, Syekh Muhammad Isa Al- Fadani asal Padang, Sumatera Barat .
Jumlah karyanya mencapai 97 kitab, diantaranya 9 kitab tentang ilmu hadist, 25 kitab tentang ilmu dan ushul fiqih, serta 36 buku tentang ilmu falak. Buku-bukunya banyak dibaca para ulama dan menjadi rujukan lembaga-lembaga Islam, pondok pesantren, baik itu di Arab Saudi maupun di Asia Tenggara.
Karya:
- Al-Durr al-Mandlud Syarh Sunan Abi Dawud, 20 Juz
- Fath al-‘Allam Syarh Bulugh al-Maram, 4 jilid
- Nayl al-Ma’mul ‘ala Lubb al-Ushul wa Ghayah al-wushul
- Al-Fawaid al-Janiyyah Ala Qawa’idil Al-Fiqhiyah
- Jam’u al-Jawani
- Bulghah al-Musytaq fi ‘Ilm al-Isytiqaq
- Idha-ah an-Nur al-Lami’ Syarh al-Kaukab as-Sathi’
- Hasyiyah ‘ala al-Asybah wan an-Nazhair
- Ad-Durr an-Nadhid
- Bulghyah al-Musytaq Syarh al-Luma’ Abi Ishaq
- Tatmim ad-Dukhul Ta’liqat ‘ala Makhdal al-Wushul ila ‘Ilm al-Ushul
- Nayl al-Ma’mul Hasyiyah ‘ala Lubb al-Ushul wa syarhih Ghayah al-Wushul
- Manhal al-Ifadah
- Al-Fawaid al-Janiyyah Hasyiyah ‘ala al-Qawaid al-Fiqhiyyah
- Janiyy ats-Tsamar Syarh Manzhumah Manazil al-Qamar
- Mukhtashar al-Muhadzdzab fi Istikhraj al-Awqat wa al-Qabilah bi ar-Rubi’i al-Mujib
- Al-Mawahib al-Jazilah syarh Tsamrah al-Washilah fi al-Falaki
- Tastnif al-Sami’i Mukhtashar fi Ilmi al-Wadh’i
- Husn ash-Shiyaghah syarh kitab Durus al-Balaghah
- Risalah fi al-Mantiq
- Ithaf al-Khallan Tawdhih Tuhfah al-Ikhwan fi ‘Ilm al-Bayan
- Ar-Risalah al-Bayaniyyah ‘ala Thariqah as-Sual wa al-Jawab
Ulama Arab Saudi Syaikh Hammad bin Muhammad al-Anshori berkata tentang al-Fadani, “
” ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺎﺩﺍﻧﻲ ﺧﺪﻡ ﻓﻦ ﺍﻷﺳﺎﻧﻴﺪ – ﻭﻻ ﺃﻋﺮﻑ ﺃﺣﺪﺍً ﺃﻋﻠﻢ ﻣﻨﻪ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻠﻢ ”
“Sesungguhnya al-Fadani, penjaga ilmu isnad, dan aku tidak mengetahui seorang pun yang lebih ‘alim darinya dalam ilmu ini”. ( Mu’jam al-Ma’ajim 3/18-68 )
Sangat banyak murid beliau dalam riwayah di dunia, terkhusus lagi Indonesia. Apa lagi beliau termasuk ulama yang memberi ijazah umum kepada siapa saja yang menjumpai masa hidupnya sebagaimana termaktub dalam kitabnya al-‘Ujalah fi al-Ahadits al-Musalsalah hal 122, kata beliau:
ﻭَﻗﺪ ﺃﺟﺰﺕ ﺑﻬَﺎ ﺟَﻤِﻴﻊ ﺃﻫﻞ ﻋﺼﺮﻱ ﻭﻭﻗﺘﻲ ﻣِﻤَّﻦ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻟﺮِّﻭَﺍﻳَﺔ ﻋﻨﻲ
“Sungguh telah aku ijazahkan dengannya semua orang (yang hidup) dizaman ku dan dimasa (hidup) ku bagi yang me-nginginkan riwayat dari ku”.
Ijazah umum ini beliau sebutkan juga dalam kitab beliau yang lainnya seperti dalam Waraqat fi Majmu’at al-Musalsalat wa al-Awa’il wa al-Asanid al-‘Aliyyah , atau dalam kitab an- Nafhat al-Miskiyyah fi al-Asanid al-Muttashilah .
Maka dengan ijazah ini, semua orang yang menjumpai masa hidupnya (beliau wafat tahun 1410 H), boleh meriwayatkan darinya, dengandemikian otomatis menjadi muridnya secara riwayah, yakni bagi orang yang menganggap sah periwayatan dengan metode seperti ini.
Seperti kita ketahui, tidak semua ulama menerima ijazah umum model ini, tapi yang menganggapnya shahih pun bukan ulama sembarangan. Diantara penghulu ulama dizaman yang dekat dengan kita yang menganggap ijazah model ini shahih dan mengamalkannya adalah musnid dunya dizamannya: Imam Nadzir Husein ad-Dihlawi, juga musnid Yaman al-Allamah Husein bin Muhsin al-Anshari, dan ahli hadits besar al-Allamah Syamsul Haq Adzim Aabadi penulis syarah Abu Dawud.
Jadi ijazah umum dari Syaikh Muhammad Yasin al-Fadani ini bukan hal yang baru dan bukan hal yang ditolak. Dijuluki “musnid dunya” oleh sebagian ulama, karena apa yang ada pada al-Fadani berupa sanad-sanad periwayatan yang ‘aliy (tinggi) dari guru yang sangat banyak.
Wallahu Alam
0 komentar:
Post a Comment