Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, telah melakukan pembicaraan untuk melakukan percepatan proyek pembangunan kereta supercepat yang menghubungkan Kota Bandung dan Jakarta.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menambahkan, kereta supercepat atau bullet train tersebut menggunakan teknologi yang berasal dari Tiongkok. "Mudah-mudahan lancar, teknologinya dari China," kata Emil, Senin (23/3/2015).
Lebih lanjut, Emil menjelaskan, kereta canggih ini akan berangkat dari
stasiun di daerah Cawang, Jakarta, dan tiba di stasiun di daerah
Gedebage, Kota Bandung, dengan waktu tempuh hanya 30 menit.
"Pendanaannya konsorsium dari perbankan nasional. Saya hanya membantu Ibu Menteri karena inisiatifnya dari Ibu Menteri," ujar Emil.
Kecepatan kereta canggih ini bisa mencapai 300 kilometer per jam. Diharapkan, wisatawan dari Jakarta yang akan melancong ke Kota Bandung sedikit demi sedikit meninggalkan budaya membawa mobil.
"Ekonomi Bandung-Jakarta sudah mentok, tidak bisa lebih tinggi, kecuali aksesibilitas dari sisi waktu lebih cepat. Jadi, orang-orang tidak perlu naik mobil lagi ke Bandung, cukup naik kereta. Mending 4 jam apa 30 menit?" ujar Emil.
Targetnya, lanjut Emil, proyek infrastruktur kereta tersebut akan dibangun pada tahun 2016 mendatang. "Target secepatnya, mungkin tahun depan. Detailnya di Ibu Menteri, saya cuma mengawal," tutur dia.
Sumber: Kompas
"Pendanaannya konsorsium dari perbankan nasional. Saya hanya membantu Ibu Menteri karena inisiatifnya dari Ibu Menteri," ujar Emil.
Kecepatan kereta canggih ini bisa mencapai 300 kilometer per jam. Diharapkan, wisatawan dari Jakarta yang akan melancong ke Kota Bandung sedikit demi sedikit meninggalkan budaya membawa mobil.
"Ekonomi Bandung-Jakarta sudah mentok, tidak bisa lebih tinggi, kecuali aksesibilitas dari sisi waktu lebih cepat. Jadi, orang-orang tidak perlu naik mobil lagi ke Bandung, cukup naik kereta. Mending 4 jam apa 30 menit?" ujar Emil.
Targetnya, lanjut Emil, proyek infrastruktur kereta tersebut akan dibangun pada tahun 2016 mendatang. "Target secepatnya, mungkin tahun depan. Detailnya di Ibu Menteri, saya cuma mengawal," tutur dia.
Sumber: Kompas
0 komentar:
Post a Comment