Baru dua hari memerintah, sihir Jokowi mulai menghilang efeknya di bursa.
Buktinya, Rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melemah. Pergerakan laju Rupiah dan IHSG juga masih tertekan. Salah satu pemicunya adalah hilangnya sentimen yang berasal dari presiden baru Joko Widodo Jokowi.
Selain itu, sentimen negatif memang datang dari pergerakan pasar global yang belum dapat diprediksi lebih jauh.
"Meskipun euforia masih ada, hal itu kan dapat hilang seiring waktu," ungkap Analis First Asia Capital, David Sutyanto, Rabu 22 Oktober 2014.
Tidak hanya itu, pasar modal akan terus tertekan jika pelaku pasar belum tahu sosok di balik kabinet Jokowi.
"Sepertinya laju Rupiah dan pasar saham masih akan sama, jika pasar belum tahu susunan 'pemainnya' (baca: anggota kabinet Jokowi), " tambahnya.
Sebagaimana diketahui, pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sempat menyentuh level Rp11.996 per USD pada Selasa 21 Oktober.\ Sementara IHSG kembali melemah, yakni sebesar 11,19 poin atau 0,2 persen ke 5.029.
Pergerakan di pasar saat ini cenderung wait and see, serta dipengaruhi sentimen negatif global. (fs)
0 komentar:
Post a Comment