Pelantikan Jokowi Adalah Pesta Hura Hara
Pesta rakyat yang digelar dengan dalih memeriahkan pelantikan presiden ke 7 RI adalah sebuah ironi. Betapa di belahan pulau lain Indonesia masih banyak rakyat Indonesia yang mengalami kesulitan makan, seperti di Kabupaten Karo, yakni kawasan gunung Sinabung. Tapi begitulah yang terjadi, para elite politik kita sepertinya pada tuli dan tidak bisa berempati.
Selain itu, hal yang menarik adalah tentang sebuah “fakta” bahwa Presiden Jokowi dilantik tidak lebih sebagai mandataris Koalisi Merah Putih saja, berikut ulasannya.
Pelantikan JKW-JK Senin (20/10/2014-red), mungkin akan lebih dikenal dalam sejarah sebagai sebuah pesta hura-hura, dibanding sebuah acara kenegaraan yang hikmat?
Lihat saja di rundown acara-nya, 85% kandungan acara-nya berupa ceremonial pesta. Hanya 15% dari acara resmi yang berupa acara kenegaraan. Arak-arakan kereta kuda, ceremonial religius 3 agama, lepas lampion, sampai concert musik ada. Benar-benar menggambarkan kegembiraan yang berlebihan. Belum lagi semua itu akan mengganggu kegiatan masyarakat umum yang di hari tersebut harus beraktifitas.
Saya koq melihat-nya ini seperti kompensasi atas kekecewaan kubu KIH, yang tidak bisa melantik jago-nya karena keok di perebutan pimpinan : MPR/ DPR?
Kasar-nya, quote by quote ucapan Jokowi bahwa “ia hanya petugas partai”, partai yang mana? Fakta-nya ia akan dilantik oleh kader partai PKS? Belum ada di Indonesia, presiden terpilih di lantik oleh kader partai yang bukan pendukung-nya. Langka Tapi Nyata!
Untuk pendukung KIH, sebelum kalian larut dalam kegembiraan pesta, ada baiknya merenungkan, apa jadinya presiden JKW-JK tanpa kader KMP di MPR?
Oleh: Adityawarman: _http://chirpstory.com/li/234952
0 komentar:
Post a Comment