Innalillahi, Wartawan Dipersulit Shalat Jum'at di Masjid Istana Presiden
Wartawan yang bertugas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta kesal lantaran merasa dipersulit ketika hendak menunaikan shalat Jumat di Masjid Baiturrahim yang berada di dalam kompleks istana.
Kejadian itu bermula saat puluhan wartawan hendak menuju masjid melalui pintu masuk yang berada di sisi timur Istana. Pintu masuk dijaga oleh dua orang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Namun, ketika hendak masuk melewati metal detector, Paspampres sudah menginterogasi.
"Pada mau ke mana?" tanya seorang Paspampres.
"Mau shalat Jum'at pak," jawab wartawan, kompak.
Meski demikian, Paspampres tak lantas mengizinkan mereka untuk masuk ke dalam setelah mendengar jawaban tersebut. "Semua wartawan yang ingin masuk ke dalam harus dapat ijin dari Biro Pers," kata anggota Paspampres tersebut.
Wartawan pun langsung protes dengan kebijakan tersebut. Mereka menyayangkan aturan yang menyulitkan orang untuk beribadah.
"Maaf kami hanya menjalankan tugas," kata Paspampres lagi.
Kemudian, salah satu wartawan senior dari stasiun televisi swasta, Asep, langsung menghubungi kepala biro pers untuk meminta penjelasan. Asep juga mendesak Istana untuk mencabut aturan tersebut.
"Saya bilang, tolong teman-teman dikasih izin masuk supaya tidak ada salah pengertian," ujar Asep.
Akhirnya, pihak Istana mengijinkan wartawan untuk menunaikan shalat Jum'at di dalam Istana. Kejadian seperti ini sangat disayangkan dan justru mencoreng nama Istana sendiri.
Sebab pada era kepemimpinan SBY, tak pernah ada wartawan yang dipersulit ketika hendak menunaikan shalat. [Suara-Islam, ROL]
0 komentar:
Post a Comment