(Jember) Berbagai temuan terkait aktifitas relawan bayaran Jokowi di berbagai wilayah terus terkuak ke ranah publik. Setelah sebelumnya peristiwa celetukan relawan Jokowi-Kalla di Bali yang sempat berteriak meminta jatah makan kepada Jokowi saat mantan Walikota Solo itu tengah berkampanye bebrapa waktu lalu.
Baru-baru ini timses Prabowo-Hatta menangkap tangan aktor money politic di Desa Cinangka, Banten yang membagi-bagikan uang dengan besaran antara Rp 50.000 hingga 100.000. Ironisnya, aktor money politic timses Jokowi itu ternyata CEO sebuah lembaga survey yang difungsikan untuk kepentingan pemenangan Jokowi-Kalla.
Kasus paling terbaru adalah temuan aktifitas sumbangan fiktif relawan Jokowi-Kalla di Probolinggo, Jawa Timur. Entah karena keceplosan ataukah karena panitia lengah hingga lupa memberitahukan hingga para relawan palsu yang terdiri dari para ibu-ibu kampung itu tanpa perasaan berdosa membeberkan intrik pengelabuan publik yang dilakukan oleh timses Jokowi-Kalla.
Hal serupa juga terjadi di Tegal, Jawa Tengah. Di sebuah Bank BRI yang tengah ramai oleh antrian warga yang ingin mentransfer sumbangan ke rekening Jokowi-Kalla. Sekawan wanita berusia 18 an yang tengah mengantri secara tak sengaja membicarakan besaran uang yang mereka terima untuk mentransfer Jokowi-Kalla dan berapa sisanya yang akan mereka peroleh.
Namun meski telah ditemukan sejumlah bukti, pihak timses Jokowi-Kalla bersikeras menyangkal berbagai temuan tersebut. Seperti temuan aktifitas sumbangan fiktif relawan di Probolinggo yang langsung disangkal Ketua Umum Relawan Jokowi-Kalla untuk wilayah, Jember, Haris Nasution.
“Saya nyatakan, saya bantah, tidak ada itu. Uang itu bukan dari saya, tapi memang dari warga sendiri,” kata Haris, Rabu (11/6).
Timses Jokowi-Kalla menganggap hal tersebut sebagai black campaign (kampanye hitam) yang dilancarkan kubu Prabowo-Hatta untuk menjatuhkan kubu lawan.
Saksikan videonya di sini ....
(spektanews)
0 komentar:
Post a Comment