Menanggapi acara debat capres-cawapres yang disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta pada Senin (9/6) malam, warga gusuran waduk Pluit angkat bicara. Pernyataan Jokowi yang dimaksud, terkait penyelesaian masalah Waduk Pluit, dimana disebutkan pernah berdialog dengan warga waduk Pluit sampai akhirnya bersedia direlokasi.
Baharuddin, dari Paguyuban Warga Taman Burung Pluit, menganggap ucapan Jokowi saat debat tersebut, adalah bohong belaka. "Pernyataan Jokowi di acara debat tadi malam bohong. Kami sebagai warga waduk Pluit tidak pernah ada dialog. Bahkan sampai sekarang pun, masih ada seratusan kepala keluarga yang tidak dapat tempat penampungan, apalagi dapat ganti kerugian," kata Baharuddin, yang didampingi beberapa warga Muara Baru, usai menemui Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, H. Taufik, Selasa (10/6).
Dijelaskannya, hingga saat ini sebanyak 397 Kepala Keluarga yang sudah tergusur dari lokasi waduk Pluit, belum mendapat penampungan atau relokasi. “Beberapa waktu lalu, kami juga sudah melayangkan surat ke Gubenur DKI, Jokowi, tapi tidak ada tanggapan sama sekali,” kata Bahar.
Sementara itu, H Taufik, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta yang juga merupakan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta DKI Jakarta, berharap kebohongan yang disampaikan Jokowi di dalam acara debat capres itu, harus dipertanggung jawabkan. “Ini sudah jelas membohongi publik,” katanya.
(asn)
0 komentar:
Post a Comment