Vonis Penahanan Mursi Picu Kemarahan Di Jejaring Sosial
Keputusan pengadilan Mesir menahan Presiden Mesir D. Muhammad Mursi untuk 15 hari kedepan, dengan tuduhan terlibat spionase dengan Hamas memicu kemarahan besar aktifis Palestina di jejaring sosial.
Seorang aktifis media dan akademisi, Dr. Hasan Abu Hasis menganggap vonis penahanan Presiden Mursi dengan tuduhan terlibat spionase dengan Hamas, bukan akhir dari konspirasi, vonis ini akan berdampak buruk bagi pihak yang menerbitkannya, karena itu Hamas tidak usah terprovokasi dan harus lapang dada.
Pengamat media Muhsin Ifrinji menyatakan, pimpinan Mesir saat ini berupaya mencekik Gaza dengan mengendalikan perlintasan darat, namun kemuliaan kami lebih mahal dari semua hal.
Media Mesir sebelumnya adalah teladan, namun saat ini mengalami degradasi dengan maknanya yang hakiki, ungkap Muhsin.
Aktifis Muhammad Abu Rabie berpendapat, penggunaan istilah “Spionase” dalam menuduh Mursi bekerjasama dengan Hamas membuktikan seberapa besar kebencian terhadap Gaza.
Seorang aktifis, Muhammad Najjar mengungkapkan kemarahannya atas apa yang terjadi, tudingan yang dialamatkan kepada Dr. Mursi sangat absurd dan menggelikan, sampai seginikan pejabat Mesir menjadi agen zionis?
Menurutnya tudingan ini sangat membantu penjajah zionis dan Amerika, keduanya telah berhasil membangun rezim yang bisa mendukung kepentingan mereka di Mesir. Dan saya yakin tugas pertama yang diberikan adalah menghabisi arus Islam, dan mereka tidak akan mampu dengan ijin Allah.
Sementara aktifis Kamal Musa menyebutkan, kondisi yang terjadi adalah upaya mengubah ideologi militer Mesir dari memusuhi Israel kepada memusuhi Palestina.
Penulis Abdul Bari Athwan yang tinggal di London menyampaikan komentar, jika spionase Mursi dengan Hamas merupakan kejahatan yang harus dipenjarakan, maka Ismail Haniyah dan pejabat lainya yang memasuki Mesir serta para pemimpin Hamas yang ada di Kairo saat ini haruslah juga ditangkap.
Aleg Athif Adwan menyampaikan komentar, berkomunikasi dengan Hamas bukanlah kejahatan berdasar hukum Mesir, Hamas tidak berdosa dan tidak termasuk dalam daftar organisasi teroris sampai saat ini. Sementara kunjungan yang dilakukan militer dan politisi Mesir ke Israel justru membahayakan keamanan nasional Mesir.. namun saat ini Israel dalam hukum Mesir dan politisi telah menjadi teman, sedangkan warga Mesir sendiri menjadi musuh. (pip)
0 komentar:
Post a Comment