Ketika Cinta Dibalas Kebencian
Aksi damai para pendukung presiden Mursi terus berlangsung hingga saat ini. Ada hal yang sangat luar biasa menyaksikan fenomena dukungan terhadap presiden Mursi ini. Jumlah massa yang demikian besar mampu digerakkan secara seirama seolah-olah mereka berada dalam satu komando walaupun berada ditempat yang berbeda-beda.
Bahkan aksi demonstrasi ini tetap mengusung aksi damai di tengah banyak korban yang jatuh akibat kekejaman militer dan preman bayaran. Aksi kekerasan tersebut tidak serta merta membuat para pendukung presiden Mursi melancarkan aksi balasan kepada pihak pendukung pemerintah kudeta, namun justru mereka tetap menunjukkan rasa cintanya di tengah kebencian yang mendera mereka.
Gambar ini menunjukkan seorang demonstran pendukung Presiden Mursi yang selalu mempertahankan kedamaian dalam berunjuk rasa. Bahkan dia mengekspresikan cintanya dengan mencium kepada seorang tentara. Tapi apa balasannya? Sebutir peluru yang bersarang di kepalanya.
“Jika engkau julurkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, niscaya aku tidak akan menjulurkan tanganku untuk membunuhmu. Karena aku merasa takut kepada Allah swt., Rabb semesta alam.” [Al-Maidah: 28]
Pantaskan prilaku pendukung Mursi dianggap sebagai kaum pembangkang yang membuat banyak pihak merasa terancam? Sungguh, telah buta mata hati mereka.// dakwatuna
0 komentar:
Post a Comment