Jika SBY dukung Prabowo-Hatta, kenapa PDIP yang judes?


Sikap PDIP yang mendesak Presiden SBY untuk tidak menggunakan hak politiknya di Pilpres 2014, dinilai sebagai bentuk kepanikan, karena Prabowo berhasil menjalin komunikasi lebih baik ke SBY ketimbang PDIP.

Menurut pengamat politik nasional, AS Hikam, pernyataan PDIP itu sungguh menggelikan karena berani melarang seorang warga negara untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam mendukung salah satu calon presiden.

“Pak SBY itu selain Presiden juga sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang hak-hak politiknya dijamin oleh UU. Dia juag berhak memilih apa yang baik untuk parpol yang dipimpinnnya,” tegas Hikam, Jumat (23/05/2014).

Keberhasilan Prabowo dan timnya melakukan komunikasi politik dengan SBY menunjukkan Prabowo lebih fleksibel dan masih melihat faktor SBY dan SBY Effect memiliki kekuatan di masyarakat.

“Elite PDIP kok sepertinya bingung dan khawatir kalu SBY mendukung Prabowo. Kenapa mesti demikian. Jika nanti SBY mendukung Prabowo, mestinya PDIP introspeksi kenapa mereka tak mampu menjalin komunikasi dengan SBY, jangan malah menyalahkan SBY atau Partai Demokrat,” tandas Hikam.

Seperti diberitakan sebelumnya, karena khawatir Presiden SBY akan mendukung pasangan Prabowo-Hatta, mendadak PDIP melalui Wasekjen Ahmad Basarah mendesak SBY nonaktif dari jabatan Presiden jika mendukung pasangan Prabowo-Hatta.

Alasannya, dukungan Presiden SBY kepada salah satu pasangan capres-cawapres bisa mempengaruhi hasil Pilpres 2014 dan mengakibatkan pelaksanaan Pilres 2014 berjalan tidak jujur dan adil.

PDIP menengarai, SBY bisa melakukan intervensi hasil Pilpres jika mendukung salah satu pasangan, mengingat SBY saat ini adalah Presiden dan menguasai semua infrastruktur yang berkaitan dengan Pilpres 2014.(@salsa/jurnal3) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. aneh sikap PDIP kalau seperti ini,seharusnya sebagai calon pemimpin negeri ini,PDIP banyak belajar kepada DP,dan saat ini PAK SBY,mng masih menjabat presiden utk bbrp bulan ke depan,tapi tdk ada 1 pun yg berhak melarang Pak SBY memilih calon presiden sebagai warga negara,makanya jangan Gengsi untu k bertanya dan berbagi pengalaman PDIP..hadechh....

    ReplyDelete