Hati-hati, Indomaret Menjual Biskuit Jepang Mengandung Babi


Di Indomaret bilangan Ciputat, dijual produk impor berupa biskuit dari Jepang yang ternyata mengandung babi. Hal ini diungkapkan pengguna media sosial Fuzianyah Bachtar yang belajar di Universitas Tokyo Jepang.

Produk ini ditulis dalam label harga dengan nama produk “Bourbon Cookie”. Dijual dengan bandroll harga Rp.14.500,- di Indomaret.

Yang menjadi permasalahan adalah mengapa produk mengandung lemak babi tidak dipisahkan dengan produk lain dan diberi rak/tempat khusus dengan label “NON HALAL”. Hal ini tentunya lebih beretika dan lebih pantas diberlakukan di Indomaret ketimbang mencampur produk mengandung babi dengan produk dari Indonesia (dalam gambar screen terlihat dalam 1 rak dengan produk lain yang halal).

Bila saja produk tersebut dipisahkan dengan produk halal, maka tentunya tidak akan terlalu bermasalah.

Menurut Andy Bangkit, salah seorang dosen yang pernah kuliah di Jepang, makanan ringan dari Jepang cenderung menggunakan bahan hewani. Oleh karena itu perlu ekstra berhati-hati mengkonsumsi makanan ringan dari Jepang yang tidak berlabel halal.

“Pertama, snack itu rasanya kaldu (konsome). Makanan dengan rasa kaldu (kaldu apapun itu) bagi kita yang tinggal di Jepang akan selalu dihindari dan tidak pernah terpikir untuk membelinya karena jelas pakai bahan hewani, kecuali yang ada stempel halalnya (biasanya stempel dari Malaysia).”

“Kedua, di snack tersebut tertulis 豚肉を含む yang artinya mengandung daging babi. Kok ya bisa ini snack diimpor tanpa petunjuk terjemah? Ketiga, selain daging babi, banyak zat disitu yang perlu dicurigai. 乳化剤 atau emulsifier misalnya…ショートニング atau shortening…dan masih banyak sekali bahan-bahan yang bagi muslim yg di Jepang akan jadi standar pengecekan ketika membeli sesuatu,” pungkasnya.
(fimadani) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. Terkadang kita tdk bs menyalahkan supervisor toko maupun sales, mrk blm tentu mengerti bahasa Jepang, apalagi membaca hurufnya. Sbg org awam, ketika ada distributor menawarkan produk "snack" mrk akan beranggapan itu semua halal, pdhl blm tentu. Jd alangkah bijaknya klu yg merasa mengetahui, layangkan surat, atw beritahu salesnya.

    ReplyDelete