Gesit PKS, Nenek Dukun Urut, dan Ibu Muda
Oleh : nasrullah Mu
Ahad 15 Desember 2013, kader perempuan DPRa PKS meluncur ke sebuah rumah yang terbuat dari bilik bambu. Rumah yang jauh dari keramaian, rindang, bersih dan pendek.
Saat kader PKS mendatangi rumahnya, keluarlah seorang nenek tukang urut yang diperkirakan berumur diatas 60 tahun. Sang tukarng urut mengisahkan bahwa sudah 3 bulan dia tidak bisa mengais rezeki karena karena pengapuran yang dialaminya.
Dengan sakitnya, dia tidak bisa membantu dan mengobati warga desa yang datang untuk meminta bantuan padanya. Cukup menyedihkan juga, saat dia sehat dia bisa membantu orang lain. Namun saat dia sakit, namun tak ada seorang pun yang berusaha mengobatinya karena memang warga desa lainnya tidak memiliki keahlian untuk mengobatinya.
Dengan keahlian yang ada kader wanita DPRa PKS ini berusaha mereleksasi kondisi jiwanya. Saat dirileksasi, sang tukang urut bercerita, bahwa dia sangat rindu untuk bertemu dengan ibunya yang sudah meninggal. Seandainya ada ibunya mungkin akan ada membelai, mengusap, dan sedikit membantu meringankan penyakitnya.
Sang neneknya mengucapkan terima kasih, karena apa yang dilakukan oleh kader wanita DPRa PKS seperti perlakuan ibunya pada dirinya ketika dia masih kecil. Saya sangat terharu mendengar pengakuan sang nenek tersebut. Lalu, tim dari PKS berjanji akan menindaklanjuti pengobatan pada diri nenek sang dukun urut.
Yang tinggal dirumah tersebut ternyata ada anaknya yang baru menjadi ibu. Baru sekitar 7 hari ia mendapatkan cucu barunya. Namun karena dia sedang sakit, dia tidak bisa secara maksimal membantu merawat cucunya. Padahal anaknya baru pertama kali memiliki bayi.
Untungnya kader wanita DPRa PKS ini, pernah bekerja di rumah bersalin dan juga meraih sarjana dalam bidang pendidikan usia ana usia dini. Maka dengan cekatan, kader PKS ini mengajari sang ibu muda bagaimana menggendong bayi, merawat dan mendidik bayi.
Setelah selesai, sang nenek dan ibu muda terebut menghadiahkan makanan yang terbuat dari ketan yang ditumbuk yaitu uli ketan. Dengan senang hati mereka mengantar kami hingga ke jalan.
Begitulah sekelumit cerita perjuangan kader perempuan DPRa PKS di tempat kami.
0 komentar:
Post a Comment