Ketika PKS Menorehkan Sejarah di Tanah Maluku
Oleh : Emy Hajar Abra
Masih dengan menggunakan hp untuk menulis, kali ini saya mencoba menggambarkan kemungkinan yang terjadi, jika PKS mampu memenangkan pemilihan Gubernur Maluku dan Maluku Utara nantinya.
Dengan demikian, maka PKS telah menorehkan sejarah di tanah Maluku. Memang sebelumnya pasangan-pasangan calon dari PKS tersebut telah menjabat sebagai wakil Gubernur, namun inilah kesempatan PKS untuk memajukkan pasangannya sebagai Gubernur di dua wilayah sekaligus.
PKS kian hari kian menunjukkan pertarungannya yang gigih, seperti pada tulisan sebelumnya, PKS ibarat bola karet, semakin tinggi partai ini dijatuhkan dengan segala macam cara, maka semakin tinggi pula perjuangan yang mereka tunjukkan. Katakan saja dari kasus LHI, sampai pada issu perpecahan dalam tubuh PKS.
Begitupun para haters yang sungguh sibuk menela’ah berbagai peristiwa, socmed yang begitu gencar membuat tulisan-tulisan fitnah dari satu seri ke seri berikutnya, bak cerita bersambung yang makin dibaca makin “menggelikan”. Namun toh PKS tetap tak ambil pusing, tiap kader bergerak militan membuka cabang-cabang kader yang kian tersebar dengan solid dimana-mana.
Bukankah dalam getirnya jalan selalu mengurai hikmah?, itulah kenapa tiap kejadian patut disyukuri. Dengan kejadian yang bertubi-tubi seperti tadi, justru membuat para pemimpin, kader juga simpatisan semakin solid untuk terus berjuang, untuk masyarakat biasa seperti saya kejadian tersebut tentunya agar jeli lagi dalam memilah partai mana yang akan didukung pada 2014 nanti. Kini PKS sedang berjuang di tanah Maluku dan Maluku Utara, untuk memenangkan pemilihan Gubernur.
Jika dilihat pengaruh dan pergerakan signifikan ini, bisa jadi hal ini karena salah satu peran pemimpin PKS Anis Mata, yang juga berasal dari wilayah timur, yakni makasar. Hal tersebut tentunya mempermudah Anis Mata untuk turun ke lapangan, berkomunikasi dan menyatu tanpa canggung diwilayah-wilayah timur.
Pada pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur di Maluku beberapa waktu lalu, diketahui bahwa telah terjadi kericuhan digedung Mahkamah konstitusi, hal tersebut bermula saat majelis hakim MK telah membacakan putusannya, yakni menolak permohonan dari salah satu pemohon calon Gubernur, majelis juga memutuskan untuk melakukan pemilihan pada putaran kedua oleh pasangan Abdullah Vanath-Marthen Jonas dan Said Assagaff-Zeth Sahuburua yang di usung oleh PKS.
Setelah dilakukannya putaran kedua beberapa waktu lalu, dua lembaga survei yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Media Survei & Strategi (MSS) mengeluarkan hasil perhitungan quick qount, yakni memenangkan pasangan Assagaff-Zeth Sahuburua dari PKS.
Hasil ini memang belum dikeluarkan oleh KPU pusat, oleh KPU hasil ini akan diumumkan pada akhir Desember mendatang. Namun demikian, akan kecil kemungkinan jika terjadi perbedaan hasil dari lembaga survai dengan perhitungan KPU. Begitupun perjuangan yang sedang ditorehkan di Maluku Utara. Pilkada yang sebelumnya ditetapkan oleh KPU setempat bahwa pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa sebagai pemenang, rupanya oleh KH Abdul Gani Kasuba-Muhammad Natsir Thaib, yakni pasangan yang diusung oleh PKS dan beberapa partai lain, tidak menerima putusan KPU dan membawanya ke MK, yg disertai dengan beberapa bukti pelanggaran yang diajukan, seperti ditemukannya banyak coretan dimana-mana pada surat suara dan didapati pula banyak tipex pada disurat suara tersebut.
Hal inilah yang kemudian digugat oleh pasangan AGK (dari PKS) ke MK. Oleh MK kemudian diputus untuk melakukan pemilihan ulang. Kini sedang bergulir pemilihan ulang di Maluku Utara. Besar harapan bahwa pasangan yang diusung PKS nantinya akan maju menjadi Gubernur pada kedua wilayah tersebut.
Sekalipun hal ini belum mendapat putusan hitungan resmi dari KPU, namun jika PKS mampu memimpin seperti harapan kita, maka dengan demikian PKS telah menorekan sejarah baru di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Maluku dan Maluku Utara sendiri adalah wilayah luas dan memiliki sumber daya alam dan manusia yang patut diperhitungkan. Oleh karenanya harapan ini menjadi besar lagi, ketika masyarakat telah mempercayakan pemimpin yang di usung PKS ini nantinya benar-benar dapat bekerja untuk masyarakat secara bijak dan adil.
Jikapun ternyata putusan KPU nantinya tidak sesuai dengan harapan, maka inilah pembelajaran untuk terus berbenah dan berbenah. Saya memang bukan kader PKS, tapi dari wilayah timur saya menaruh harapan banyak pada PKS yang berjuang dengan jujur pada kemashlahatan banyak orang.
“Maha suci Allah, yang di tangan-NYAlah segala kerajaan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Salam hormat dari pecinta PKS.
0 komentar:
Post a Comment