FJP Serukan Boikot Referendum
Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) akhirnya mengeluarkan pernyataan dan seruan agar rakyat Mesir memboikot dilaksanakannya referendum konstitusi yang baru, Rabu (18/12/2013) kemarin.
Menurut FJP, konstitusi dibuat untuk melindungi para pelaku kudeta militer berdarah yang telah menyia-nyiakan kehendak dan kemuliaan rakyat Mesir, sebelum akhirnya juga menyia-nyiakan darah suci rakyat Mesir dalam beberapa pembantaian.
Setelah berhasil melakukan kudetanya, penguasa selalu berusaha membuat buruk citra konstitusi yang telah disahkan oleh mayoritas 2/3 pemilih. Kemudian saat ini mereka ingin rakyat mensahkan sebuah konstitusi yang tak lebih dari “makhluk cacat”, dalam kondisi penindasan, kekacauan, kemiskinan, dan sebagainya. Rakyat diminta menyetujui sebuah pengakuan untuk merelakan hak-haknya untuk menentukan keputusan dengan bebas, dan untuk berkuasa atas tanah airnya.
FJP menyebutkan bahwa keputusannya untuk memboikot dilakukan dengan dibarengi usaha untuk terus meningkatkan perjuangan damai mengembalikan Revolusi 25 Januari, agar Mesir dipimpin oleh pemerintah sah yang dipilih oleh rakyat Mesir, bukan ditetapkan oleh paksaan sebuah kudeta militer. Jalan menuju kemuliaan dan kebebasan rakyat Mesir sudah sangat jelas. Sejarah juga telah membuktikan bahwa rakyat selalu bisa mengalahkan kelompok yang merampas kebebasan, membunuh demokrasi, dan memerintah dengan diktatorisme.
Setelah kudeta, rakyat sama sekali belum bisa merasakan perbaikan, terutama dalam masalah penghidupan. Oleh karena itu rakyat tentunya akan melawan penguasa kudeta dengan cara memboikot referendum konstitusi yang hanya mementingkan minoritas. Rakyat tentunya akan melanjutkan perjuangan mewujudkan Revolusi 25 Januari hingga yang berhak memimpin adalah aspirasi rakyat. (msa/dakwatuna/egyptwindow)
0 komentar:
Post a Comment