Partai Salafi An-Nur mengakui bahwa fatwa salah satu ulama salafi, Syeikh Abu Ishaq Huwaini, yang mengajak rakyat Mesir untuk memboikot referendum konstitusi cukup mengguncang hitung-hitungan Partai An-Nur. Fatwa itu diyakini akan banyak mempengaruhi lapisan pemuda Partai An-Nur dan para aktivis Islam. Hal itu karena banyaknya pengagum Syeikh Huwaini.
Syeikh Huwaini sendiri menyatakan, “Konstitusi ini banyak mengandung cacat. Kita harus memboikot referendum untuk mengesahkannya. Kita tidak usah datang ke TPS, walaupun untuk memilih “Laa”.” Syeikh Huwaini juga membuat sebuah perumpamaan, “Kalau ada orang yang merampok sebuah keluarga di kampung kita, lalu membunuhi penghuninya, dan menahan semua orang yang bersimpati kepada keluarga tersebut. Kira-kira kalau orang itu membuat sebuah pesta, apakah kita mau menghadirinya?”
Seperti diketahui, Partai An-Nur memutuskan untuk mendukung disahkannya konstitusi ini. Karena fatwa Syeikh Huwaini, target Partai An-Nur tentu akan sedikit terpengaruh. Khalid Alamuddin, salah seorang elit An-Nur menyatakan, “Keputusan Syeikh Huwaini memboikot referendum akan mengambil sebagian kalangan salafi. Oleh karena itu, partai akan menghadapi kesulitan mengkampanyekan dukungan konstitusi ini. Apalagi, tidak hanya Syeikh Huwaini saja yang bersikap demikian, masih banyak ulama dan da’i lain yang memboikot.” (msa/dakwatuna/islammemo)
0 komentar:
Post a Comment