PM Malaysia: Militer Mesir Melakukan Hal yang Tak Patut!


BY: SELIDIK
*****

Sikap para pemimpin dunia mulai tegas mengkritisi pemerintahan kudeta di Mesir. Saat ini, siapapun yang antikudeta dan menonjolkan simbol 4 jari, maka akan berujung ke penjara. Militer buta mata, siapapun pelakunya, maka akan ditangkap. Seperti yang dialami juara TInju Afrika Mesir, juara Taekwondo, bahkan beberapa atlit lainnya. Korban syahid yang dibunuh militer pun semakin banyak. Mereka adalah insinyur pencipta Tablet made in Mesir di era Mursi, para dokter, doktor, profesor, ulama, hingga pakar sains teknologi. Justru junta militer sangat akrab dengan preman dan membiarkan budak-budak kudeta. Lebih mirip Fir'aun bahkan lebih parah lagi dari Fir'aun itu sendiri.

Melihat fenomena ini, PM Malaysia Najieb Razak mengkritisi perilaku militer Mesir yang menurutnya tak patut. Saat diwawancarai Christiane Amanpour, wartawati Senior AS di CNN minggu lalu. Menurutnya, "Jika saya di posisi militer atau posisi orang yang tidak suka terhadap Ikhwanul Muslimin, maka saya tak patut melakukan apa yang dilakukan militer Mesir saat ini. Saya akan menunggu Pemilihan Raya berikutnya. Karena Ikhwan berkuasa setelah dipilih melalui Pemilu. Maka militer seharusnya memilih Pemilu untuk membuktikan kapasitas dan kemampuan mereka."

"Saya lihat, Mesir harus melakukan rekonsiliasi nasional. Namun sangat rumit dan sulit. Saya kurang respek dengan apa yang terjadi di Mesir. Mengapa mereka tidak merestui demokratisasi dan menghargai pemilih. Ini jelas masalah ..", imbuhnya.

Memang benar perkataan Erdogan, "Cukup hanya menjadi manusia kita bisa objektif bersikap tentang tragedi kudeta di Mesir." DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. Apa coment presiden RI??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

    ReplyDelete