Hanya beberapa jam sebelum pengadilan Presiden Mursi, ketua Partai An-Nur (Dr. Yunus Makhyun), menyampaikan kesaksian untuk Allah swt. dan sejarah, bahwa Presiden Mursi adalah orang yang sangat memperhatikan keselamatan kaum oposan yang mendemonya saat beliau menjadi Presiden.
Dalam akun facebooknya, beliau menuliskan, “Pada salah satu pertemuan dialog nasional, Presiden Mursi mengatakan bahwa beliau sedang menghadapi masalah lantaran kepolisian meminta ijin kepadanya untuk menggunakan senjata sebagai upaya membela diri. Beliau tidak mengijinkan mereka khawatir polisi akan mudah terprovokasi dan bereaksi menggunakan senjata. Kalau sudah demikian maka akan banyak korban yang jatuh.
Presiden Mursi tidak mau menanggung konsekwensi keputusan itu.”
Makhyun menambahkan, “Dalam dialog yang lain, saat para demonstran sudah mulai menyerang istana Ittihadiyah, Presiden Mursi mengatakan, ‘Hal yang paling aku takutkan, para demonstran itu memanjat pagar dan meloncat ke dalam istana. Karena kalau sudah demikian, pasukan Garda Republik hanya bisa menembak mereka. Tidak ada solusi lain. Tapi aku telah mengatakan kepada pasukan Garda Republik agar tidak menembak mereka.
Mereka cukup ditangkap dan diborgol saja. Jangan sangat ditembak.’”
Selesai menyampaikan kesaksian ini, Makhyun mengatakan bahwa ini adalah kesaksian demi Allah swt. dan sejarah Mesir. Hal itu karena Makhyun heran dengan tuduhan yang dihadapkan kepada Presiden Mursi, bahwa beliau membunuh para demonstran.
Kesaksian ini penting karena Partai An-Nur termasuk partai yang mendukung As-Sisi dalam melakukan kudeta militer pada tanggal 3 Juli kemarin yang berakhir dengan digulingkannya Presiden Mursi. Setelah kudeta tersebut, militer menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menghadapi massa pendemo hingga jatuh ribuan korban meninggal. (msa/dakwatuna/islammemo)
0 komentar:
Post a Comment