Gembong Syi’ah Ini Resahkan Muslimin Australia
Pentolan Syi’ah asal Australia, M. Tawhidi, yang menyatakan dukungan terhadap Ahok di Indonesia, membuat resah umat Islam di Australia.
Pasalnya, Tawhidi muncul di televisi mengaku sebagai “imam Muslim” dan membuat pernyataan berisi tuduhan mengejutkan yang merugikan Muslim setempat.
Segmen acara ‘Today Tonight Adelaide’ mewawancarai dua “Imam” yang diklaim berasal dari komunitas Muslim, salah satunya adalah Tawhidi.
Ia menuduh umat Islam di Australia berkonspirasi mendirikan sebuah ‘Negara Islam’ (daerah bersyariat) di Australia.
Meskipun tidak memberi bukti atas klaim itu, wawancaranya menyebar di Australia, terutama lewat media sosial.
Sontak saja itu membuat warga Muslim resah, karena dituding mencoba “merebut” negara.
Media komunitas Muslim lokal, One Path Network (OPN), menyebut Tawhidi sebagai imam palsu yang tidak dikenal oleh umat Islam setempat.
Tawhidi dan pengikutnya (Syi’ah), memiliki perkumpulan bernama “Islamic Association of South Australia”.
Dewan Imam Australia (ANIC) juga ikut memberi komentar tentang Tawhidi, yang tidak diakui oleh terkait umat Islam di Australia.
Syeikh Amin Abousamaha, yang memimpin jama’ah di Masjid terbesar di selatan negara, menegaskan bahwa sosok Tawhidi “tidak diakui” dan “bukan bagian dari tokoh Islam di Australia Selatan”.
Tawhidi dianggap hanya ingin menyebar keresahan dan provokasi. Dalam wawancara itu, ia justru menyerukan pemerintah agar menghentikan pembangunan masjid dan pusat dakwah Islam.
Netizen Muslim Australia menyebutnya adalah Syi’ah yang bertaqiyah untuk merusak dakwah Islam.
“Tawhidi adalah Syi’ah.. Semua omongannya tentang konspirasi adalah dusta untuk menjelekkan citra Islam (Sunni)”, kata seorang netizen.
Tawhidi bersama pengikutnya di Indonesia kerap mencari perhatian di tanah air dengan mentang FPI dan Muhammadiyah untuk berdebat. Ia ingin membela Ahok di pengadilan kasus penistaan agama.
Selain Tawhidi, acara TV itu juga mewawancarai Mustafa Rashed, yang disebut sebagai penipu oleh ANIC. Rashed pernah mengklaim sebagai seorang Mufti di Australia.
Risalah
0 komentar:
Post a Comment