TERUNGKAP! TIAP HARI, PELAKU PENYEBAR BROSUR KAMPANYE HITAM YANG MENYUDUTKAN ANIES-SANDI DIUPAH RP100 RIBU
Salah satu pelaku penyebar brosur kampanye hitam, Sahroyni (22), mengaku, mendapatkan upah Rp100 ribu per hari untuk menyebarkan materi yang menyudutkan paslon Gubernur dan Wagub DKI, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.
"Rp100 per hari," ungkapnya di Kantor Panwascam Matraman, Jl Balai Rakyat, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (8/2/2017).
RW 10 Pisangan Baru, ungkap pemuda berambut ikal pendek ini, merupakan lokasi di hari kedua yang menjadi sasaran penyebaran brosur tersebut. Kemarin, Selasa (7/2/2017), beroperasi di Gandaria, Jakarta Selatan.
"Belum dibayar (yang kemarin)," ungkapnya. Padahal, upah seharusnya dibayarkan setelah usai menyebarkan 200 lembar brosur di tiga titik tiap harinya.
Sahroyni membeberkan, sebelum jalan, dia dan ketiga rekannya, Abdul Hamid, Muhammad Noval (19), dan Fauzan Azhari (19), terlebih dulu ke rumah Edo, koordinator.
Di sana, dia mengambil sekira 200 lembar brosur dan mencari tahu lokasi yang harus didatangi. "Kasih uang bensin. Itu diluar upah," lanjut pria yang berdomisi di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini.
Panwascam Matraman diketahui mengamankan empat pelaku penyebar brosur kampanye hitam di RW 10 Pisangan Baru. Mereka dipergoki Ketua RT 011 RW 10, Azis Hermawan, ketika sedang beristirahat di pos keamanan.
Keempatnya kini berada di Kantor Panwascam Matraman untuk dimintai keterangan. Edo pun sudah di lokasi dan "digarap" Ketua Panwascam Matraman, Gustaaf AP Thei.
Adapun barang bukti sementara yang berhasil diamankan dari para pelaku berupa brosur, SIM, KTP, handphone, dan sepeda motor.
0 komentar:
Post a Comment