Fakta Yang Menyatakan Ternyata Sidharta Buddha Gautama Adalah Seorang Muslim
Sebelum membahasnya lebih dalam, terlebih dahulu perlu diketahui siapakah Sidharta Gautama? Banyak cerita yang berkembang tentang asal usul sosok ini. Diantaranya adalah:
1. Sidharta Gautama adalah anak dari pasangan Raja Suddhodana keturunan dari kaum Sakyas dan Permaisuri Maha Maya yang merupakan puteri dari Raja Anjana. Dia dilahirkan pada akhir abad ketujuh S.M. (tahun 623 S.M.) di bandar Kapilavastu.
2. Sidharta Gautama di duga kuat sebagai keturunan dari Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis yang bernama Nabi Zulkifli. Tetapi ada beberapa sumber yang mematahkan dugaan bahwa Sidharta Gautama bukan Nabi Zulkifli. Hal-hal yang menjadi dasar bantahan ini diantaranya adalah:
3 dugaan utama yang menguatkan
- Sidharta Gautama dan Zulkifli memiliki nama dan arti yang sangat berbeda. Zulkifli berarti ‘sanggup’ dan dalam bahasa sansekerta tidak mengenal pemakaian huruf ‘Z’.
- Sidharta Gautama dan Zulkifli hidup pada zaman yang berbeda. Sidharta Gautama hidup disekitar tahun 623 SM, sedangkan Zulkifli berada pada tahun 1500 – 1425 SM.
- Semasa hidupnya Nabi Zulkifli di kenal sebagai seorang raja, sedangkan Sidharta Gautama malah meninggalkan kehidupan mewahnya dan memilih belajar untuk hidup sederhana.
- Perbedaan makna Nabi dan Budha. Dalam Islam, Nabi mengandung arti orang yang telah dipilih Allah untuk menerima wahyu dari Nya dan wajib menyampaikannya kepada orang lain. Sedangkan Buddha berarti orang yang tercerahkan dan di dalam ajaran Buddha setiap orang dapat menjadi seorang Buddha.
- Sidharta Gautama tidak menyembah siapapun dan mengajarkan untuk mengakhiri penderitaan serta mencapai pencerahan melalui dharma yaitu melakukan perbuatan baik, tidak berbuat jahat, dan melakukan meditasi untuk mendamaikan jiwa.
3.Sidharta Gautama diduga sebagai Nabi Idris AS. Ada beberapa kesamaan diantara keduanya sehingga disimpulkan bahwa mereka adalah satu. Berikut landasan dugaan Sidharta Gautama adalah Nabi Idris AS:
- Memiliki kesamaan yaitu berdakwah kepada orang-orang jahiliyah
- Keduanya sama-sama melakukan pertapaan atau menyepi untuk mendapatkan pencerahan
- Ada hadist yang meriwayatkan bahawa ada seorang Nabi dari keturunan seorang raja
- Buddha membawa kabar tentang Nabi Muhammad
1. Para Thirtika Tayi melakukan penghormatan sebanyak 5 kali yang berarti dalam ajaran Islam adalah sholat 5 waktu yaitu shubuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya’.
2. Tidak diperkenankan untuk membuat patung-patung karena dapat dianggap berhala atau dalam Islam berarti musyrik
3. Saling menghormati karena memiliki derajat yang sama
4. Menjaga etika dalam kehidupan bermasyarakat
5. Adanya satu perlindungan Tuhan dengan ciri Tamas (Allah) yang secara langsung menandaskan bahwa Allah berada pada tingkat tertinggi Dewa.
Itulah beberapa fakta yang melandasi bahwa ternyata Sidharta Buddha Gautama adalah seorang muslim.
0 komentar:
Post a Comment