“Di Awal Ramadhan, Ahok Menantang Perang Umat Islam”
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali melontarkan pernyataan yang memunculkan polemik di kalangan umat Muslim. Ahok kembali melontarkan rencana pelarangan siswi sekolah negeri mengenakan jilbab.
Pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki menegaskan, dengan melarang siswi sekolah negeri mengenakan jilbab, sejatinya Ahok telah mengobarkan perang melawan Islam.
“Ahok melarang jilbab di sekolah negeri itu sama saja dengan perang melawan Islam. Kebijakan Ahok ini jelas-jelas ingin menghancurkan Islam,” tegas Muhammad Ibnu Masduki kepada intelijen (04/06).
Menurut Ibnu Masduki, pernyataan Ahok bahwa jilbab bukan lambang Islam, tidak bisa diterima umat Islam. “Ahok itu tidak perlu mengurusi umat Islam, jilbab itu syariat Islam untuk menutupi aurat bagi wanita,” ungkap alumni syariah Islamiyah Universitas Al Azhar ini.
Ibnu Masduki menegaskan, kebijakan Ahok selama ini sangat merugikan umat Islam. “Waktu Idul Adha pedagang kambing dilarang berjualan. Padahal waktu hanya satu tahun sekali. Majelis Rasulullah dilarang pengajian di Monas. Ini fakta yang tidak terbantahkan,” tegas Masduki.
Kata Ibnu Masduki, sekolah merupakan tempat menanaman nilai-nilai agama. “Tentunya pada saat Ramadhan dengan mewajibkan pakai jilbab untuk siswinya yang perempuan akan menjadi latihan, tentunya akan diikuti bimbangan yang intens dari pihak sekolah,” pungkas Ibnu Masduki.
Diberitakan sebelumnya, Ahok melarang sekolah-sekolah negeri memaksa siswinya mengenakan jilbab.
Larangan itu disampaikan Ahok saat memberi pengarahan kepada 1.700 kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan pejabat struktural eselon III serta IV di lingkungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi, Sabtu (4/6/2016).
Menurut Ahok, larangan itu sudah pernah ia terapkan saat menjadi Bupati Belitung Timur pada 2006. “Tempat saya itu 93 persen Muslim. Tiba-tiba, semua guru mewajibkan semua muridnya berkerudung. Padahal, kerudung itu kan panggilan iman,” ujar Ahok.
0 komentar:
Post a Comment