Revolusi Pembodohan Rakyat, Serbet : Jilbab, Daging Beku = Daging Segar
Pernyataan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong yang menegaskan bahwa daging beku lebih higienis daripada daging segar, menuai polemik. Pemerintah berupaya mengimpor daging sapi beku untuk menstabilkan harga yang melambung di pasaran.
Penulis senior Zara Zettira ZR mengecam keras pernyataan Thomas Lembong. “Itu daging beku impor sumpelin ke mulut rakyat yg ga perlu makanan HALAL aja dgn kt lain pemerintah belum suskes memenuhi kebutuhan daging!” tegas Zara di akun Twitter @ZaraZettiraZR.
@ZaraZettiraZR menambahkan: “Udah ngga bisa penuhi kebutuhan pangan, nambah dosa dgn menyarankan makan daging beku yg ngga jelas masa kadaluarsanya?”
Zara mengaitkan kebijakan impor daging beku dengan program Nawacita yang diusung Pemerintahan Joko Widodo. “Di NAWA CITA emang ada janji menyediakan #dagingbeku ?” sindir @ZaraZettiraZR.
Tak hanya itu, Zara menyindir istilah “Revolusi Mental” dengan “Revolusi Pembodohan Rakyat”. “Revolusi MAKNA KATA, serbet dibandingkan dgn hijab, daging beku disamakan dgn daging segar, revolusi pembodohan rakyat!” tegas @ZaraZettiraZR.
Sebelumnya diberitakan, Mendag Thomas Lembong menyarankan kepada masyarakat membiasakan mengkonsumsi daging beku agar dapat disimpan berbulan-bulan. Sebab, proses pembekuan dilakukan untuk membunuh kuman yang terkandung di dalam daging. Berbeda dengan daging segar yang menurut Thomas cepat membusuk dan tidak higienis karena diletakkan dan dijual dengan suhu ruangan.
0 komentar:
Post a Comment