BIN Pantau ‘Perang Pilpres’ di Media Sosial, Bagaimana dengan Pernyataan Hendropriyono Tentang Prabowo?
Sakhi Zaidan
Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) yang sekarang menjadi pendukung pasangan capres/cawapres Jokowi JK, Hendropriyono mengeluarkan pernyataan yang menggegerkan. Dia bilang Prabowo Psikopat dan Sedikit Gila.
Mengutip situs online yg selama ini disebut-sebut dikelola Tim Projo, bekas Panglima Kodam (Pangdam) Jaya ini, mengaku tahu betul soal sikologis mantan komandan jenderal Kopassus itu, saat masih menjadi TNI aktif.
“Saya tidak negatif campaign atau black campaign, dulu di tentara kalau mau naik pangkat, harus mengikuti pra kesehatan jiwa (Prakeswa), maaf saja Prabowo, ini saya hanya menceritakan bahwa dia mendapatkan nilai G4 (great 4) paling bawah, kalau ada stres sedikit gila dia,” kata Hendro dalam acara diskusi bertajuk ‘Siapa Capres/Cawapres yang paling Potensial Melakukan Kampanye Hitam?’, di Posko Kawan Jokowi, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).
Lebih lanjut Hendro mengatakan bahwa nilai G4 itu sudah dekat dengan schizophrenia. Tapi iklan dan kemasan media sudah begitu hebat sehingga masyarkat termakan dengan kemasan yang dibuat.
Hendro menjelaskan, seorang anggota TNI aktif dengan kondisi kejiwaan seperti itu sangat temperamental dan mudah terpancing amarahnya. “Ini bukan hanya emosional, tetapi sudah psikopat dekat-dekat gila,” tuturnya.
Tak pelak, pernyataan Hendropriyono tersebut memancing berbagai pendapat masyarakat. Tak sedikit yang meragukan kebenaran pernyataan tersebut mengingat Prabowo telah melalui serangkaian tes kesehatan yang kemudian menjadi bahan acuan KPU menetapkan yang bersangkutan sebagai Capres.
Menanggapi pernyataan tersebut, sebuah Ormas dikabarkan menempuh jalur hukum dengan melaporkan bekas Kepala BIN tersebut ke polisi dengan sangkaan fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan.
Lantas jika mengacu pada pernyataan Kepala BIN Marciano Nurman yang akan memantau ‘perang pilpres’ di media sosial, bagaimana pandangannya terhadap pernyataan Hendropriyono yang sudah banyak tersebar di media sosial itu?
Bumerang
Mengenai reaksi publik atas pernyataan yang dilontarkan Hendropriyono kita tunggu saja. Karena jika diibaratkan orang yang menarik pegas, dalam kecepatan sama menuju titik akhir, tapi dalam waktu yang sama pula berbalik menuju titik awal dengan energi yang lebih besar.
Itu artinya mungkin saja pernyataan tersebut justeru menjadi bumerang dan makin mengundang banyak orang bersimpati kepada Prabowo.
Contohnya bisa kita lihat belakangan ini bagaimana Tuhan bekerja dengan rencana-Nya terhadap seorang Prabowo. Satu orang mencaci, ribuan orang bergabung mendeklarasikan diri mendukung sosok ini. Kemarin diberitakan sejumlah ulama dari 4 kabupaten di Madura Jawa Timur sampai mengeluarkan pernyataan agar umat tidak keluar dari barisan (shaf). Tetap dalam satu barisan mendukung Prabowo Hatta. Ada apakah gerangan? Apakah ini tanda bahwa rencana Tuhan terus berjalan, tanpa bisa dihentikan oleh apapun dan siapapun.
0 komentar:
Post a Comment