Bertemu Jokowi, Syafi'i Sebut Peradaban Arab sedang Rongsok


Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafi'i Maarif menyatakan peradaban Arab sudah rongsok karena konflik dan munculnya ISIS. Ia mengingatkan agar barang rongsokan tersebut jangan dibeli Indonesia.

Hal itu Syafi'i sampaikan saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7). Keduanya bertemu selama 50 menit.

"Orang-orang Indonesia yang muslim menganggap karena mereka mengerti bahasa Arab, itu disangka mewakili agama. Ndak bisa. Ini rongsokan. Masa dibiarkan begini? Ya merusak di Filipina, merusak di mana-mana. Rongsokan peradaban Arab yang sedang jatuh, dibeli di Indonesia," ucap dia.

Analogi barang rongsokan itu terlontar ketika keduanya membahas soal ketimpangan ekonomi yang saat ini terjadi. Banyak hal yang harus dilakukan agar ketimpangan segera dihapus. Salah satunya memberantas radikalisme dan terorisme.

"Seperti jalan rumput kering yang rentan sekali dan bisa memicu macam-macam, pakai agama segala macam itu," kata Syafi'i.

Syafi'i pun mencontohkan negara Timur Tengah yang disibukkan dengan konflik horizontal, termasuk kemunculan ISIS di berbagai negara.

"Rongsokan peradaban Arab yang kalah. ISIS puncaknya," ujar anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Pancasila (UKP-PIP) itu sebagaimana dilansir Liputan6.. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. ISIS peradaban Arab? Rongsokan? Ngerti artinya peradaban ga sih? ISIS itu bukan cermin peradaban Arab. Ente mau beli peradaban barat yg lebih rongsokan dari peradaban Arab. Kalau soal ekonomi jangan sok jadi ekonom mau nasihatin presiden segala. Pemerintah Indonesia sudah bangkrut. Penerimaan negara habis untuk bayar cicilan pokok hutang + bunganya tiap tahun. Beras aja impor jutaan ton per tahun, mau makan pakai tahu tempe aja kedelainya impor, mau makan pakai daging sapinya impor, abis makan mau minum manis gulanya impor, bahkan produksi minyak yg pakai kilang² tua dihentikan karena harga minyak dunia jauh lebih murah dibawah USD 50. Semua diimpor gimana ga bangkrut? Lalu berbagai proyek ambisius pemerintah didanai dari mana? UTANG!! Bahkan investor asing pun berani mendikte pemerintah dg memberi berbagai persyaratan & itu semua diterima oleh pemerintah dg merem. Kalau kita ga dijajah China aja sudah untung. Jadi ngomong aja sebatas kapasitas otak ente yg tinggal separuh. Jadi orang jangan sok. Asal tau aja, fatwa anda aja sudah ga dipakai orang.

    ReplyDelete