Anehnya Negeriku, JMP: Beli Gabah Dengan Harga Lebih Tinggi Yang Menguntungkan Petani, Kok Malah Digerebek?


Satgas Pangan Polri menggerebek dan menyegel pabrik beras produsen beras merek "Maknyuss" dan "Cap Jago" milik PT Indo Beras Unggul (PT IBU), anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (AISA), di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017) malam.

 Salah satu yang mengemuka seperti dalam pemberitaan media, Satgas menemukan modus PT IBU adalah dengan membeli gabah dari petani dengan harga Rp 4.900 per kilogram, padahal pemerintah menetapkan harga gabah Rp3.700 per kilogram. Disebutkan, dampaknya para perusahaan beras lain tidak bisa membeli harga tersebut dari petani karena terlalu tinggi.

 Kasus beras maknyuss ini, Kapolri Tito menyatakan "Masyarakat dan negara dirugikan sampai ratusan triliun rupiah."

 Hal ini membuat publik curiga, ada apa sebenarnya pada kasus yang mencuatkan nama Anton Apriyantono, mantan Menteri Pertanian dari PKS era Presiden SBY, yang merupakan Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS).

 Ketua Presidum LSM Jaringaan Merah Putih (JMP) yang juga mantan wartawan senior, Nanik Sudaryati meyakini ini persoalan persaingan bisnis.

 Berikut tulisan Nanik Sudaryati di akun fbnya (23/7/2017):

"Sungguh keadaan sekarang ini membuat rakyat LINGLUNG dan BODOH. Bagaimana sebuah

 

 
perusahaan membeli gabah dengan harga jual lebih tinggi dari pada umumnya malah digerebek? Perusahaan ini kan berarti mensejahterakan petani.

 Sudah tiga tahun JMP bergulat dengan kehidupan petani, yang kami perjuangkan adalah mengangkat harga-harga di tingkat petani. Kami tahu persis air mata petani yang tiap hari mengalir!!!! Lha ada orang atau perusahaan yang ingin memperbaiki nasib petani kok malah digerebek dengan alasan membeli dengan harga lebih tinggi. Benar-benar gendeng!

 Saya haqul yakin ini masalah persaingan, dimana siapa dibekengi siapa?

 Anda tahu berapa beras dibutuhkan untuk Jakarta saja? 3000 Ton per hari. Dari jumlah tersebut hanya 10 persen beras petani, selebihnya yang 90 persen adalah beras impor kwalitas jelek dan beras raskin yang diolah dengan pemutih!!!!

 Siapa pemain beras terbesar saat ini? Dia juga pemain impor daging terbesar di Indonesia, pokoknya hampir semua komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak dia yang pegang! Dia adalah PEMILIK negeri yang tidak akan pernah tersentuh hukum! Dia yang menentukan siapa yang akan jadi Presiden, Ketua DPR dll."

 Demikian tegas Nanik Sudaryati.

 ***

 Memberdayakan peternak lokal dan membatasi impor --- dikasuskan LHI

 Sekarang memberdayakan petani beras --- dikasuskan Anton DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment