Kementerian pendidikan Turki menghapus materi Evolusi dan memasukkan pembahasan ‘jihad’ dalam kurikulum baru


Versi terakhir kurikulum sekolah nasional Turki telah menghapus materi evolusi dan menambahkan konsep “jihad” sebagai bagian dari hukum Islam di buku-buku pelajaran, Menteri Pendidikan İsmet Yılmaz mengatakan pada 18 Juli.

Kurikulum baru akan diimplementasikan untuk siswa kelas satu, lima, dan sembilan mulai tahun ini, dan akan berlanjut ke kelas lain di tahun ajaran 2018-2019. Dengan demikian, secara total kurikulum kelas telah diperbaharui.

“Jihad adalah elemen dalam agama kita; ini adalah bagian dari agama … Tugas Kementerian Pendidikan adalah mengajarkan setiap konsep dengan sepatutnya, dengan cara yang benar. Ini juga tugas kita untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap salah, dilihat atau diajarkan, ” Yılmaz mengumumkan pada sebuah pertemuan pers di ibukota Turki Ankara.

“Dengan cara ini, dalam pelajaran tentang hukum Islam dan ilmu agama dasar, akan ada [pembahsan konsep] jihad. Tapi apa jihad ini? Apa yang Nabi (Muhammad) katakan saat kembali dari perang, kita akan melakukan jihad kecil sampai jihad besar. Apa jihad besar ini? Ini untuk melayani masyarakat kita, meningkatkan kesejahteraan, menjamin perdamaian di masyarakat, untuk melayani kebutuhan masyarakat. Yang termudah adalah berperang, bertarung. Sedang hal yang sulit, yaitu memastikan perdamaian dan pembangunan, “katanya.

Berbicara tentang keputusan kontroversial untuk menghapus teori evolusi, Yılmaz mengatakan bahwa hal itu tidak termasuk dalam kurikulum nasional “karena berada di atas tingkat (pemahaman) siswa dan tidak secara langsung relevan.”

Informasi tentang upaya kudeta yang gagal tahun lalu juga akan disertakan dalam kurikulum. “Ketika subjek demokrasi yang menang tercakup dalam kelas ilmu sosial, kami menginginkan materi terntang Hari Persatuan Nasional 15 Juli juga disertakan,” kata Yılmaz.

“Dalam kelas bahasa Turki, ketika topik tentang perjuangan nasional yang dipimpin oleh Mustafa Kemal [pendiri Turki modern] dibahas, 15 Juli 2016 [usaha kudeta] juga akan disinggung,” menteri tersebut mencatat.

Yilmaz juga menghubungkan perlawanan publik terhadap komplotan kudeta pada tanggal 15 Juli 2016 dengan konsep jihad.

“Satu aspek jihad adalah 15 Juli, fakta bahwa bangsa ini membela hak pribadi. Jihad membela hak orang lain dan memenuhi hak orang lain,  ini semua adalah bagian dari jihad yang lebih besar,” katanya.

Yılmaz mengatakan bahwa kurikulum baru tersebut juga akan mencakup topik tentang Organisasi Teroris Fethullah (FETÖ), kelompok teror Partai Pekerja Kurdistan (PKK), dan Daesh.

Kebijakan baru selain melarang pengajaran evolusi juga mengharuskan semua sekolah memiliki ruang shalat.

Middle East Eye/middle est update DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment