Paus Menolak Menyamakan Islam dengan Terorisme


Pimpinan Tahta Suci Vatikan Paus Francis menolak menyamakan Islam dengan terorisme Ahad (31/8) sepulang dari kunjungan lima harinya di Polandia. Dia menegaskan bahwa pengikut Katolikpun dapat sama berbahayanya dengan agama lain, sembari memperingat bahwa Eropa telah mendorong kalangan mudanya terjerumus ekstrimisme.

“Saya kira tidak benar menyamakan Islam dengan terorisme,” bantahnya.

Francis membela keputusannya untuk tidak menyebut Islam ketika mengutuk pembunuhan brutal atas seorang pendeta Katolik di Perancis dalam rangkaian  serangan terorisme atas Eropa yang diklaim dilakukan “Islamic State”

“Di dalam setiap agama, ada selalu kelompok kecil fundamentalis. Kami juga punya.”

“Jika saya harus bicara ekstrimisme Islam, saya juga harus mengatakan pula ekstrimisme Kristen. Setiap hari saya membaca di koran Italia  tentang kekerasan. Seseorang membunuh pacarnya, anak membunuh ibu tirinya dan para pelakunya adalah pengikut Katolik.”

Paus juga mengatakan para Muslim juga menghadiri pemakaman  di seluruh Perancis untuk mengungkapkan belasungkawa dan solidaritasnya atas terbunuhnya pendeta Katolik yang dibunuh ekstrimis di altar gereja.

Dalam pidatonya di Polandia, Francis menegaskan bahwa agama bukan sumber kekerasan.

“Anda dapat membunuh orang dengan lidah atau pisau anda,” ungkapnya mengkritik bangkitnya partai-partai yang mempropagandakan rasisme dan xenophobia di Eropa.

Dia meminta Eropa untuk berkaca bahwa terorisme tumbuh ketika Tuhan uang (materi) menjadi nomor satu dan dimana (para pelaku) melihat tidak ada alasan lain.

“Berapa banyak para pemuda Eropa yang kosong dari idealisme, tanpa kerja dan mereka akhirnya berpaling ke narkoba, alkohol dan bergabung dengan kelompok fundamentalis?,” tanyanya.(permatafm)

DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment