Kerusuhan Tanjungbalai, KH Athian Ali: Lihat Apinya Bukan Asap!


Menanggapi peristiwa kerusuhan antar etnis di Tanjungbalai, Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali menilai, banyak pihak yang tidak melihat akar permasalahan. Sehingga mereka hanya melihat asap dan enggan melihat apinya.

“Aneh, ramai orang membicarakan, tapi hanya melihat asap tapi tidak melihat apinya. Sumber tersebut seperti apa?” kata Ketum ANNAS kepada Jurnalislam melalui sambungan telepon, Selasa (2/8/2016).


Ia juga menyoroti buruknya pemberitaan media nasional dalam memberitakan peristiwa tersebut. “Media Nasional menyudutkan, selalu melihat akibat, tidak akan pernah menyelesaikan masalah,” tegasnya.

Menurut, Kyai yang getol meredam paham Syi’ah ini, wajar jika orang yang beragama marah ketika keyakinannya dilecehkan. “Orang beragama musti berkeyakinan, ia rela mengorbankan apapun ketika keyakinan itu dilecehkan,” tandas Kyai Athian yang juga Ketua Umum Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS).

“Di Tanjungbalai itu pelecehan terhadap Islam hanya dengan hal yang kurang inti (toa masjid – red), tapi tetap itu sebuah keyakinan. Bagaimana jika bagian inti dari Islam dilecehkan seperti ajaran Syi’ah?” sambungnya.

Berbicara tentang kerukunan beragama dan toleransi, Kyai Athian juga menyayangkan respon umat Islam di Tanjungbalai. Ia mengimbau agar umat Islam harus tetap proporsional dan objektif dalam melihat suatu kejadian.

“Andai kata masing-masing agama menahan diri dengan cukup dengan keyakinan yang berbeda dan tidak menodai agama lain, saya yakin akan rukun,” pungkasnya.

Seperti diketahui, kerusuhan antar etnis di Tanjungbalai, Sumatera Utara pada Jum’at (29/7/2016) lalu dipicu oleh sikap seorang warga Tionghoa bernama Merliana yang memprotes terganggu adzan di Masjid Al Makhsum.[www.tribunislam.com]

Sumber : jurnalislam.com DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment