Ummat Islam Sudah Terlalu Banyak Mengalah


Sedikit fakta sejarah berikut ini mudah-mudahan kita akan mendapatkan fakta-fakta sebaliknya. Bahwa Ummat Islamlah yang paling banyak tolerasi, mengalah serta peling mengerti masyarakat hetoregen dan majemuk. Fakta-fakta itu sebagai berikut :

1. Penghapusan tujuh kata dalam piagam Jakarta, karena ada isue ancaman dari Indonesia timur akan memisahkan diri dari Indonesia. Hingga saat ini isue itu masih misterius siapa oknum yang mengancam itu. Ummat Islam pun menerima.

2. Kalender Nasional dan Kalender Pendidikan memakai kalender Masehi (Nashrani), bukan kalender Islam (Hijriyah) sehingga sangat susah dan ribet ketika menentukan libur ramadhan dan libur hari raya... terutama mengatur liburan sekolah,  ummat Islampun dapat menerima...

3. Hari libur pekanan hari Minggu (Nashrani), bukan hari besar Islam (Jum'at ) Ummat Islam Mengalah....

4. Tahun Baru Imlek dan Tahun baru Masehi peraayaannya jauuuh lebih besaaarr dan lebih gebyaaaarrrr. dari pada tahun baru Islam. lagi lagi ummat Islam tidak iri hati.

5. Pemaksaan asas tunggal terhdap organisasi apapun pada zaman orde baru, yang di rekayasa oleh kelompok "Tanah Abang" otak utamanya non Muslim, lagi lagi Ummat Islam yang sangat terpojok pada saat itu, sampai terjadi meletusnya pristiwa priok....para aktifis HAM bungkam.... (karena korbannya Ummat Islam)

6.. Pemecatan Siswi jilbab, dari SLTA Negeri selama 12 Tahun, ( 1980 - 1992 ) sampai banyak  korban gadis berjilbab yang di usir dari sekolah negeri.. orang2 tidak ada yang teriak HAM, termasuk  aktifis HAM nya juga cicing wae..

7. Nama-nama gedung gedung besar terutama di jakarta, sangat kental dengan bahasa yang digunakan oleh non Muslim. ( Contoh : Arthaloka, Graha Purna Yudha, Manggala Wana Bhakti dsb )

8. Lebih dari 30 Jenis-jenis Penghargaan oleh Presiden, semuanya memakai nama-nama yang juga sangat kental dengan bahasa yang digunakan oleh non Muslim. Berikut ini sebagian contoh kecil penghargaan di Bidang Militer

    Bintang Kartika Eka Pakçi, terdiri atas tiga kelas:

        Bintang Kartika Eka Paksi Utama
        Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
        Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
    Bintang Swa Bhuwana Paksa, terdiri atas tiga kelas:
        Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama
        Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama
        Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya

 Ummaat Islam pun tidak pernah mempermasalahkannya...

9. Pristiwa ambon yang sangaat Jelas, pembantaian terhadap orang orang yang baru selesai sholat Ied,, saksinya jutaaan manusia, tetapi sampai  diluar negeri beritanya jadi sangat terbalik, bahwa Ummat Islam lah yang mendahului.. ( sudah jatuh, tertiban tangga pula) sudah dibantai, difitnah pula....

10. Komposisi PNS dan Pejabat berdasarkan Agama di beberapa provinsi tidak proposional jika dibanding dengan komposisi agama penduduknya. ummat Islam tidak mempermasalahkan...

11. Bicara Korban Pembantaian apalagi, siapa yang banyak korban..? Pristiwa Priok, Lampung, Cisendo, woyla, aceh ambon, dan lain lain... Memang Ummat Islam sudah terbiasa jadi Korban Pembantaian.. aktifis HAM cicing wae

12. Rekayasa global dengan Isue Terorisme, yang sangat memojokkan Ummat Islam, sangat berimbas di Indonesia, sampai sampai pesantrenpun ada yang menjadi korban tuduhan. Kita harus menerima bahwa seolah olah kalau bicara terorisme itu konotasinya Ummat Islam.... jadi Teroris sama dengan Ummat Islam, begitulah berita...

Betapa baik hati dan tolerannya Ummat Islam di Indonesia. Ternyata kaum Liberalis jongos Imprialis masih tidak puas juga. Sudah dikasih hati masih minta rempelo. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment