5 Catatan Negatif Pelantikan Jokowi


Judulnya mungkin terasa ‘seram’. Tapi ini hanya untuk mengingatkan, demi kecintaan kepada negeri ini, demi kepedulian kepada pemimpin baru, agar hal-hal negatif ini tidak terulang lagi. Mohon maaf jika ada yang tersakiti. Bukankah lebih baik satu dua orang tersakiti daripada seluruh bangsa ini terperosok dalam kesakitan panjang karena kerusakan yang dibiarkan?

Seperti diketahui, Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah dilantik kemarin, 20 Oktober 2014. Sebagian orang atas nama rakyat menggelar pesta hingga larut malam. Sayangnya, sejumlah hal negatif mewarnai pesta pendukung Jokowi, bahkan sebelum pesta dimulai.

Mencemooh SBY

Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) keluar dari istana negara, usai mengikuti upacara serah terima jabatan, Mantan Presiden ini dicemooh oleh pendukung Jokowi. Tidak main-main, cemoohan itu dikomando langsung oleh orator melalui pengeras suara.

“Nanti kalau SBY lewat, kita balik badan,” instruksi orator dengan pengeras suara di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10), seperti dikutip dari Merdeka.

“SBY, kau ditunggu KPK!” kata orator lain.

Selain itu, sejumlah cemoohan lain juga terdengar dilontarkan oleh pendukung Jokowi. Misalnya menyebut SBY sebagai aktor terbaik Century dan aktor terbaik Pilkada oleh DPRD.

SBY yang telah berkuasa selama dua periode tampak tenang menghadai cemoohan itu. Ia tidak berekasi dan langsung naik mobil sembari melambaikan tangan.

Pesta Rakyat jadi Pesta Dugem

Konser tiga jari yang merupakan rangkaian pesta rakyat dalam rangka merayakan pelantikan Jokowi berubah menjadi mirip dugem. Terutama saat musisi asal Inggris Arkana tampil sekitar pukul 10 malam. Peserta konser berjoget ria diiringi DJ dan gemerlap lampu kedap-kedip.
Banyak Remaja Beli Alkohol

Hasil pantauan Republika menunjukkan, seusai Konser Salam 3 Jari, banyak peserta meneruskan pestanya. Banyak diantara mereka yang menghabiskan malam di sekitar stasiun gambir dan membeli minuman beralkohol dari minimarket. Yang lebih parah, para remaja tanggung juga turut membeli minuman beralkohol berwarna biru itu. Sementara petugas yang berjaga tidak memeriksa identitas untuk memastikan usia pembeli.

Selain para remaja laki-laki, tampak pula para remaja perempuan yang berkeliaran hingga dini hari. Banyak pula remaja perempuan yang ikut minum minuman keras sambil menghisap rokok.

Pohon dan Rumput Rusak

Selain lebih mirip pesta dugem daripada pesta rakyat, konser tersebut juga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Sejumlah area hijau monas pun rusak.

Menurut Wawan Sulaeman, salah seorang warga yang dikutip Republika Online, banyak pohon palm yang rusak dan rumput diinjak-injak akibat acara tersebut.

“Banyak pohon palm yang rusak, sampah di buang dimana aja, trus rumput diinjak-injak”, kata pemuda berusia 24 tahun yang juga mengunjungi Konser tersebut.
Lautan Sampah

Paginya, lautan sampah memenuhi monas. Mulai dari lapangan IRTI Monas menuju ke panggung di silang Monas. Ribuan bekas makan, botol minum, kertas, bungkus rokok, hingga plastik dibuang begitu saja di atas rumput, di pot bunga maupun di dekat batang pohon.

Pemandangan serupa juga terlihat di sepanjang Silang Barat Daya Monas. Mulai dari panggung utama hingga menuju kawasan air mancur patung Kuda Indosat juga banyak terlihat sampah berserakan.

Ketika Detik.com menanyakan tanggapan Ahok, ia menjawab bahwa hal itu biasa. Menurutnya, hal yang sama juga terjadi saat pesta muda mudi.

Inikah Revolusi Mental?

Salah satu ide dan jargon Jokowi-JK adalah revolusi mental. Tetapi, catatan-catatan ini menunjukkan sebaliknya. Apakah mencemooh seorang Mantan presiden yang telah berjasa menjaga stabilitas negara adalah revolusi mental? Mengapa acara syukuran didesain sedemikian rupa hingga menghamburkan banyak uang dan memfasilitasi pemuda untuk berhura-hura?

Untuk Jokowi-JK, kita berharap kebijakan dan program pemerintahan ke depan benar-benar pro rakyat. Dan ingat, rakyat negeri ini mayoritasnya adalah muslim. Muslim Sunni. Sudah selayaknya aspirasi mayoritas didengar. Senada dengan jargon revolusi mental, sebaiknya acara-acara yang merusak mental-lah yang dilarang. Bukan acara-acara keagamaan seperti takbiran. Selamat bekerja. [Editorial/Beritapopuler.com]

DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment