London- Universitas Oxford, Inggris mencopot lukisan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi yang selama ini terpampang di gerbang utama kampus. Keputusan itu bertujuan untuk memprotes genosida Muslim Rohingya yang dilakukan oleh otoritas Myanmar.
Badan pengelola perguruan tinggi, St Hugh memutuskan untuk mencopot lukisan itu pada Kamis (31/09), beberapa hari menjelang dimulainya tahun ajaran baru. Lukisan itu rencananya akan dipindahkan ke ruang penyimpanan.
“Kampus telah menerima lukisan baru awal bulan ini yang akan dipajang dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan lukisan Aung San Suu Kyi telah dipindahkan ke tempat penyimpanan,” ungkap St Hugh seperti dilansri dari The Guardian.
Selain itu, pekan ini, Dewan Oxford dikabarkan juga akan melucuti penghargaan ‘City of Freedom’ yang pernah dianugrahkan kepada Suu Kyi pada tahun 1997. Saat itu, ia masih menjadi tahanan politik oleh junta militer.
Langkah tersebut turut mendapat respons positif dari media kampus, The Swan. Disebutkan, keputusan itu mendapatkan dukungan dari para alumni, yayasan kampus hingga rektor Oxford, Dame Elish Angiolini.
Sementara itu, Oxford belum memutuskan apakah pihak kampus juga akan mempertimbangkan pencabutan gelar doktor kehormatan yang diberikan pada tahun 2012 kepada Suu Kyi.
Potret Aung San Suu Kyi sebelumnya dimiliki oleh suami Aung San Suu Kyi, yang juga akademisi Oxford, Michael Aris. Itu merupakan karya seniman Chen Yanning pada 1997. Setelah kematian Aris pada tahun 1999 potret itu kemudian diwariskan kepada St Hugh dan dipajang di dekat pintu masuk St Margaret’s Road di utara Oxford.
Sumber: The Guardian
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment