Nasir Djamil: Mengkritik Pemerintah di Era Ini ‘Ngeri-ngeri Sedap’
Jakarta – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyindir situs-situs yang kerap menyerang para pengkritik pemerintah. Bahkan, ia menengarai situs tersebut dipelihara oleh pemerintah sendiri.
“Kalau kita lihat sebenarnya, nggak mungkin Jokowi tidak berbuat apapun, bisa dibully saya. Apalagi katanya istana itu memelihara situs yang menyerang orang-orang. Nanti saya bisa kena hate speech,” katanya dalam diskusi ‘Evaluasi 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK’ di Jakarta pada Jum’at (06/10/2017).
Ia juga mengatakan bahwa situasi di era saat ini tidak sehat. Sebab, mengkritik pemerintah bisa dibully, dan mudah dipidana dengan UU ITE. “Ngeri-ngeri sedap kita. Memang di era sekarang ngeri-ngeri sedap. Kalau kita kritik, kita bisa dibully,” ujar pria asal Aceh ini.
“Kalau kita salah ngomong, kita kena hate speech, ujaran kebencian yang mengarah ke pemerintah yang berkuasa,” ujar Nasir.
Nasir menyebutkan presiden memang dipilih rakyat. Namun, ketika sudah menjadi presiden ia akan dikelilingi elit-elit tertentu. “Jadi rakyat jangan berharap banyak,” kata anggota Komisi III DPR RI ini.
Kiblat
0 komentar:
Post a Comment