Tuduh Militan Rohingya Tipu Dunia Sebagai Orang Tertindas, Gelar Ratu Kecantikan Myanmar Dicopot
Seorang ratu kecantikan Myanmar, Shwe Eain Si, mengungkapkan gelarnya dicabut setelah mengunggah video grafis yang menuduh militan Muslim Rohingya melakukan kekerasan komunal di negara bagian Rakhine, Myanmar, negara yang mayoritas penduduknya menganut Budha.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Facebook-nya pekan lalu, Miss Grand Myanmar Shwe Eain Si, menuduh para militan Rohingya memimpin sebuah “kampanye media” untuk mengelabui dunia agar bepikir bahwa “mereka adalah orang-orang yang tertindas.”
Rekaman Shwe Eain Si yang berbicara ke arah kamera diselingi gambar-gambar grafis orang-orang yang berlumuran darah di wajah mereka, bayi tanpa pakaian dan tangkapan layar dari video yang diunggah oleh kelompok militan, yang dikenal sebagai ARSA (Arakan Rohingya Salvation Army).
Pada Ahad (1/10/2017), perusahaan di balik kontes kecantikan itu mengumumkan bahwa Shwe Eain Si sudah kehilangan gelarnya karena melanggar peraturan kontrak.
Seperti diberitakan, Tentara Myanmar melakukan operasi pembersihan etnis terhadap Muslim Rohingya di ujung barat negara itu, tempat lebih dari setengah juta minoritas Muslim melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh sejak 25 Agustus lalu.
Dalam menghadapi kecaman global yang intens, pemerintah Myanmar secara tegas membela operasi keamanan tersebut sebagai tindakan kekerasan yang sah dengan dalih menyasar militan Rohingya yang menyerang pos polisi pada bulan lalu, lansir AFP.
Sumber: Antara
0 komentar:
Post a Comment