Jakarta – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil memberikan penilaian terhadap kepemimpinan Jokowi-JK selama tiga tahun terakhir. Menurutnya, kepemimpinan Jokowi-JK tidak memberikan kemajuan politik maupun ekonomi.
“Tiga tahun Jokowi-JK ada yang bilang sukses. Tapi menurut saya, politik gaduh, ekonomi jeblok, terjadi disharmonisasi,” ujarnya dalam diskusi ‘Evaluasi 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK’ di Jakarta pada Jum’at (06/10/2017).
Ia kemudian menyinggung soal janji politik Jokowi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat. Namun, kata Nasir, janji tersebut tidak juga dilakukan.
“Dulu janji Jokowi adalah dengan penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat. Seperti tragedi Semanggi, Talang Sari, sampai sekarang menanti dari ada tindak lanjut daripada pemerintah,” ucapnya.
“Bahkan Jokowi ingin menjadikan HAM sebagai kurikulum arus utama di sekolah-sekolah. Dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi,” sambung Nasir.
Pria asal Aceh ini juga menyayangkan posisi orang yang dianggap bertanggungjawab pada pelanggaran HAM berat justru berada di lingkaran presiden sendiri.
“Korban dan keluarga korban tidak heran, karena sekarang yang dianggap melakukan pelanggaran HAM duduk di posisi penting di Istana,” tandasnya.
Kiblat
0 komentar:
Post a Comment