Terbongkar! Inilah Identitas Asli Penembak Las Vegas
Setelah sempat diklaim ISIS sebagai anggotanya dan dikutip oleh sebuah laman Nasional sebagai seorang mualaf, identitas asli penembak Las Vegas, Stephen Paddock, mulai terbuka-sedikit demi sedikit.
Selain tidak disebut teroris oleh otoritas Amerika, banyak hal mengejutkan pada diri laki-laki berusia 64 tahun ini.
Kaya Raya
Paddock merupakan orang kaya raya. Hartanya didapat dari tempatnya bekerja di sebuah perusahaan pertahanan sebagai seorang konsultan. Paddock bekerja di perusahaan tersebut 30 tahun yang lalu.
"Stephen Craig Paddock (64 tahun) diketahui pernah bekerja di perusahaan pertahanan Lockheed Martin. Lockheed mengatakan, Paddock bekerja untuk salah satu perusahaannya tiga dekade lalu. Ia disebut bekerja sebagai akuntan dengan bayaran yang membuatnya kaya raya." rilis Republika, Rabu (4/10/17).
Raja Judi
Harta yang melimpah rupanya tak bisa dikendalikan oleh Paddock. Ia menjadi budak harta dan menghabiskannya di meja judi secara online. Dalam sehari, khususnya beberapa hari sebelum melakukan penembakan, Paddock menghabiskan 150 juta sampai 400 juta rupiah dalam sehari untuk berjudi.
Ayah Paddock
Ayah Paddock disebutkan sebagai sosok perampok bank dan seorang psikopat. Lelaki bernama lengkap Patrick Benjamin paddock merupakan orang yang paling dicari FBI karena kejahatan berat yang dilakukannya.
Keluarga Terkejut
Melihat kehidupan Paddock yang serbakecukupan bahkan terkesan kaya raya, keluarganya merasa terkejut dengan tindakan Paddock. Mereka tak menyangka dan benar-benar tak habis pikir.
"Sama sekali tidak masuk akal, tidak ada alasan dia melakukan ini. Dia hanya seorang pria yang suka bermain poker dan menaiki kapal pesiar dan makan burrito di Taco Bell," lanjut Eric
Jauh dari Agama
Otoritas Amerika Serikat menyimpulkan, klaim ISIS yang menyatakan bahwa Paddock merupakan bagian darinya adalah kebohongan. Paddock dikenal sebagai orang yang jauh dari agama.
Kejahatan Berat
Paddock telah mati. Tapi kejahatannya tak akan dilupakan. 59 nyawa melayang. 500-an lainnya luka berat. Ia sendiri, yang disebutkan mengoleksi sampai 30 pucuk senjata, akhirnya meregang nyawa karena tembakan dari tangan yang berlumur darah.
Teror, apalagi sampai menghilangkan nyawa, merupakan kejahatan yang ditentang oleh semua agama. [Mbah Pirman/Tarbawia]
0 komentar:
Post a Comment