Denny Siregar Minta Kiai Ma'ruf Taubat dan Jangan Jual Agama
Penulis buku "Semua Melawan Ahok" dan "Tuhan dalam Secangkir Kopi"Denny Siregar menilai bahwa Ketua MUI Pusat KH Ma'ruf Amin yang ketua MUI juga Rais A'am PBNU telah menjual agama.
Dalam catatannya di laman jejaring sosial, pendukung Basuki Tjahaja Purnama itu menyebutkan bahwa Kiai Ma'ruf dengan entengnya berkata fatwa yang keluar bahwa Ahok sudah menistakan agama Islam, dilakukan tanpa melakukan konfirmasi kepada yang dianggap menistakan.
"Fatwa keluar begitu saja, tanpa mempedulikan bagaimana nasib orang yang terkena fatwa?" begitu kata Denny.
Denny membayangkan, jika hukum syariat Islam diterapkan di Indonesia dengan keputusan berdasar fatwa seperti itu, maka akan banyak kepala orang terpenggal tanpa pernah diberi hak untuk membela dirinya.
"Mengerikan," ungkapnya. "Betapa murahnya sebuah fatwa menunjukkan betapa murahnya sebuah nyawa," lanjutnya.
Denny mengatakan KH Ma'ruf Amin tidak bisa melepaskan diri dari ketidaknetralannya dalam mengeluarkan fatwa. Begitu cepatnya, kata dia, fatwa terhadap Ahok sebagai penista agama tanpa ada proses panjang, menunjukkan ada "bau" politik yang sangat kentara.
"Dan hanya orang bodoh yang berkata, 'Tidak ada hubungannya fatwa itu dengan Pilgub DKI'," ujarnya.
Kedekatan KH Maruf Amin dengan SBY, kata Denny, sebenarnya sudah bukan rahasia lagi. Politisi yang berbaju ulama ini, masih kata Denny, rekam jejaknya terbaca bahwa Ma'ruf pernah ada di PPP dan PKB. Dan pada masa pemerintahan SBY, Kiai Ma'ruf diberi tempat dalam Dewan Pertimbangan Presiden.
"Bukan keberpihakannya yang menjadi masalah, karena keberpihakan itu adalah hak warga negara. Tetapi menggunakan jabatan sebagai ulama dan menetapkan nasib seseorang berdasarkan keberpihakan dan ketidak-sukaan, sungguh menampakkan kepada umat lain bahwa Islam itu adalah agama yang tidak adil," ungkap Denny.
Denny meminta kepada Kiai Ma'ruf untuk bertaubat karena dunia hanya sebentar.
"Apa yang harus dibanggakan dari Islam jika seorang ulamanya begini? Ah kiai... Sungguh jangan jual murah agama ini hanya demi duniawi. Jujurlah dalam hati, waktu kita di dunia hanya sebentar dan pengadilan itu dekat," katanya. [Paramuda/BersamaDakwah]
0 komentar:
Post a Comment