Satu per satu lawan-lawan petahana dibidik.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab pada Senin (30/1/2017) resmi ditetapkan sebagai oleh Polda Jawa Barat. Dasar penetapan tersangka adalah video ceramah Habib Rizieq 5 tahun yang lalu yang dilaporkan oleh Sukmawati Soekarnoputri, yang merupakan pendukung Ahok.
Lawan petahana dalam Pilgub DKI juga sudah ditarget.
Calon Wakil Gubernur DKI Sylviana Murni sudah bolak balik diperiksa polisi dalam beberapa kasus.
Pada Jumat (20/1/2017) Sylvi diperiksa selama 7 jam lebih oleh Bareskrim Polri selaku mantan Kepala Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka DKI Jakarta terkait dugaan korupsi dana bansos (yang ternyata dana hibah). Ini kasus tahun 2014.
Lalu kemarin, Senin (30/1/2017) Sylviana Murni kembali diperiksa penyidik di Kantor Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri (Dirtipidkor) dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Tahun 2010-2011.
Untuk lawan Ahok nomor satu ini yang dibidik wakilnya (Sylvi), sementara calon gubernurnya Agus Harimurti Yudhoyono sampai saat ini masih aman.
Lain halnya dengan lawan petahana dari pasangan nomor tiga, yang disasar adalah calon gubernur Anies Baswedan.
Senin (30/12017) Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melaporkan calon Gubernur DKI, Anies Baswedan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kamerad menyebut Anies telah menerima fee terkait proyek Vsat, atau komunikasi jarak jauh berbasis satelit di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tahun 2012 sebesar Rp 5 miliar. Jadi ini Kasus tahun 2012.
SUDAH TERLIHAT POLANYA?
Siapapun yang akan menghalangi petahana berkuasa kembali, segala daya dikerahkan untuk menjegal.
Kenapa?
Karena, seperti yang disampaikan mantan Ketua MPR Amien Rais bahwa PILGUB DKI INI bukan sekedar Pilkada lokal daerah. DKI adalah langkah awal kuasai INDONESIA.
“Orang yang punya ambisi untuk menaklukan Indonesia dengan segala macam cara, memang pertaruhannya adalah Pilkada DKI…,” kata Amein Rais dalam Tabligh Akbar Spirit 212 di Masjid Al-Azhar Jakarta, Ahad (15/1/2017).
0 komentar:
Post a Comment