Hingga Titik Darah Penghabisan, Loyalis Habib Rizieq Rela Mati jika Panutannya Ditahan
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat menetapkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, sebagai tersangka kasus penistaan Pancasila dan pencemaran nama baik Proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Yakub Arupalaka, loyalis FPI sekaligus Rizieq Shihab, mengaku tidak akan diam menyikapi hal itu. Seluruh umat Islam, dia mengklaim, akan terus mengawal Rizieq hingga titik darah penghabisan.
"Hati kita terpanggil. Apabila Habib Rizieq ditahan, (akan membela) sampai mati; kami rela mati," kata Yakub saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 30 Januari 2017.
Yakub menilai, penetapan tersangka kepada Rizieq itu rekayasa oknum-oknum tak bertanggung jawab. Pria yang mengklaim dekat dengan Rizieq itu menegaskan akan terus mengawal proses hukum yang menimpa panutannya itu.
"Kita sudah tahu; kita ini umat Islam yang terzalimi hanya karena satu orang. Kami ingin menegakkan suatu hukum yang benar, balasannya seperti ini," katanya. Rizieq dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri, putri Soekarno, kepada Mabes Polri dengan tuduhan penghinaan kepada Pancasila. Mabes Polri lalu melimpahkan kasus itu kepada Polda Jabar pada November 2016.
Dasar pelaporan itu adalah video yang menayangkan ceramah Rizieq di hadapan anggota FPI di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, pada 2011. Rizieq menyebut dalam naskah Pancasila rumusan Soekarno, sila Ketuhanan ada di pantat, sedangkan naskah Pancasila menurut Piagam Jakarta, sila Ketuhanan ada di kepala. [opinibangsa.com / vnc]
0 komentar:
Post a Comment