Plt KPK Pernah menjadi Pengacara para tersangka koruptor, Loyo Berantas Korupsi
Pengganti Abraham Samad dan Bambang Widjonto di Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kurang tepat.
“Keduanya kini dianggap bukan merupakan pengganti yang (dianggap) tepat karena ada berbagai catatan yang bisa mengkhawatirkan masa depan KPK,” kata pengamat politik AS Hikam di akun Facebook-nya.
Kata Menristek Era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, Indriyanto Seno Adji punya track record yang tidak terlalu simpatik terhadap lembaga antirasuah tersebut.
“Terbukti pernah menjadi pengacara para tersangka koruptor, dan menjadi pihak yang mengajukan judicial review terhadap KPK atau lebaga penegak hukum yang dibuat untuk mengawasi peradilan seperti KY,” jelasnya.
Kata Hikam, dalam situasi dan kondisi ‘kritis’ seperti saat ini, di mana KPK sedang menghadapai pelemahan dari segala penjuru Indranto punya tanggungjawab moral dan profesional untuk menjelaskan secara tuntas kepada publik untuk menepis semua keraguan dan pertanyaan kritis terhadapnya.
“Selain membuktikan dalam kinerjanya bahwa dirinya tidak kalah komitmennya dibanding AS dan BW,” papar Hikam.
Hikam mengatakan kiprah Ruki pasca menjadi orang nomor satu di KPK sampai kemudian diangkat presiden menjadi plt ketua KPK menjadi pertanyaan.
“Misalnya fakta bahwa posisinya adalah sebagai Komisaris Utama Bank BJB yang sedang diselidiki KPK, mebuat publik mempertanyakan apakah tidak akan ada konflik kepentingan kendati Ruki nanti pasti mundur dari posisi komisaris tersebut,” pungkasnya.(intelijen)
0 komentar:
Post a Comment