SEORANG tokoh terkemuka dari kelompok Jihad Islam Mesir pada hari Senin ini (14/10/2013) mengatakan bahwa kekerasan tidak ada dalam agenda organisasi mereka dalam upaya untuk mengekspresikan penolakan pemecatan Muhammad Mursi sebagai presiden oleh militer pada bulan Juli lalu.
“Saya ingin meyakinkan rakyat Mesir bahwa kami tidak akan mengikuti jejak Islamis di Suriah yang diseret ke dalam aksi kekerasan, sehingga memberi rezim alasan untuk membunuh mereka,” ujar Muhammad Abu Samra, sekretaris jenderal Partai Islam, sayap politik Jihad Islam, mengatakan kepada kantor berita Anadolu.
Abu Samra mengatakan pihaknya mengadakan pertemuan baru-baru ini, di mana mereka menegaskan bahwa akan tetap di jalur damai seberapa keras pihak berwenang menindak mereka.
Ia juga menegaskan partainya, salah satu komponen dari Aliansi Nasional untuk Pertahanan Legitimasi, kubu yang memberi dukungan utama kepada Mursi, mengatakan partai masih mendukung penuh untuk legitimasi konstitusional, dan menuntut agar majelis tinggi parlemen (Dewan Syura) diaktifkan kembali serta konstitusi yang ditangguhkan juga diaktifkan kembali.
“Sebuah solusi hukum untuk masalah ini adalah Mursi harus berkuasa kembali untuk beberapa saat kemudian menyerahkan pengunduran dirinya,” kata Abu Samra. “Lalu kita bisa mengadakan pemilihan presiden awal.”[fq/islampos/anadolu]
0 komentar:
Post a Comment