Cerita Lucu Si Pembenci PKS


1) Ada cerita 'lucu' tentang teman yg alergi dg PKS..

2) Teman sy ini alergi berat dg semua yg berbau PKS. Sy sering diskusi dg teman ini, & tdk berbeda jauh dg haters pada umumnya.

3) Beliau ini tipikal haters yg sdh tercuci otaknya oleh media, sangat yakin dg kebenaran berita di media.

4) Hingga kadang ustadz PKS pun jadi "sasaran tembak".

5) Tapi kali ini dia kena batunya. Beberpa hr lalu ia mengadakan hajatan dan sy ikut hadir.

6) Ia mengundang seorang ustadz yg sering muncul di media elektronik mengisi tausyiah2.

7) Dg bangga ia bercerita mengenai kekagumannya terhadap ustadz tsb & betapa seringnya ia mengundang ustadz tsb.

8) Ketika acara selesai, sang ustadz melihat sy & dg serta merta langsung menyapa saya dg ramah dan memeluk saya.

9) Kami berbincang2 krn sdh lama tdk bertemu, teman sy kaget campur bingung.

10) Setelah sang ustadz pulang, sy ceritakan ke dia, bhw ustadz tersebut termasuk org yg paling awal berada di jamaah PKS.

11) Teman sy terlihat sekali mukanya berubah, nampak malu, selama ini ia tdk sadar, bhw ustadz yg dia bangga2kan itu adalah kader PKS.

12) Sangat terlihat ia kaget, ternyata mindset yg terbentuk di benaknya jauh dg kenyataan yg dia hadapi tentang kader PKS.

13) Sang ustadz adalah seseorang yg selalu menolak dibayar jika ceramah untuk kegiatan2 sosial, sy tahu persis itu.

14) Begitulah, seandainya sang ustadz di awal2 perkenalannya dg sang teman ini sdh diketahui sbg kader PKS...

15) ...tdk pernah diundang apalagi sampai dibangga2kan olehnya.

16) Tp krn ia tdk pernah mengetahui latar belakang sang ustadz, maka selamatlah sang ustadz dari prasangka awal yg sdh tertanam.

17) Malah sekarang menjadi kebanggannya, itulah hikmah tak kenal maka tak sayang dan bahaya penggiringan opini oleh media.


*by Admin @PKSbicara on twitter DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: