Diciduk Polisi Saat Aksi 411, Aktivis HMI Babak Belur


Salah seorang Mahasiswa Fakuktas Hukum Universitas Nasional (Unas), Hery Yaldika diciduk polisi saat mengikuti aksi damai 4 November di depan Istana Negara, Jumat (4/11/2016) lalu.

Saat itu juga ia langsung dibawa ke Polda Metro Jaya. Tapi, setelah dilepaskan kondisi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut dalam kodisi babak belur.

Salah satu teman Hery Yaldika, Laode Sudarmi menceritakan, kejadian tersebut berawal saat Hery mengikuti aksi damai 4 November, Jumat (4/11). Kemudian, saat terjadi kericuhan sekitar pukul 19.45 WIB, tiba-tiba Hery menghilang.

"Habis kena gas air mata, Hery mau cari udara segar karena sesak nafas. Tapi karena dia di samping kebakaran, sehingga dia diambil orang yang berpakain biasa," ujar Laode saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Setelah itu, lanjut dia, Hery sempat dipukulin oleh sekelompok orang yang berpakaian biasa itu dan langsung dibawa ke dalam mobil untuk membuat Berkas Acara Pemerika (BAP) di Polda Metro Jaya.

"Setelah itu dia dikelilingi dulu, diputar-putar, terus digebukin, terus dimasukkan ke dalam mobil, di dalam mobil itu juga itu semua berpakaian biasa, nggak pakai pakain dinas, terus di bawa ke sini (Ditreskrimum Polda)," ucap dia.

Laode tak mengetahu berapa lama temannya tersebut ditahan di Polda. Karena, menurut dia, saat kericuhan itu Hery menghilang.

"Pada hari itu dia hilang jejak. Sekitar hari Sabtu pagi dia hubungi lewat line video dan ngoming kayak gitu (babak belur). Dia ngirim foto-fotonya itu," kata pengurus Korkom HMI Unas tersebut.

Kepada awak media, dia menunjukkan foto-foto Hery yang babak belur tersebut. Tampak dalam foto itu, kepala Hery diperban dengan kapas putih karena bocor. Sementara, punggungnya dipenuhi dengan bekas luka cambuk.‎

"Sekarang dia dirumahnya dalam perawatan, rumahnya di wilayah Cikini," jelas dia.

Laode dan teman-teman HMI lainnya berencana meminta Hery untuk melakukan visum untuk mengusut kasus tersebut.

"Rencananya kita mau ke sana hari ini, karena ketua cabang HMI ada pemeriksaan hari ini, kita Insyallah besok baru mau ke sana," kata Laode yang juga ikut menyampaikan aspirasinya dalam aksi 4 November.

Salah satu dosen Pasca Sarjana Unas, TB Massa Djafar membenarkan atas kejadian yang dialami salah satu mahasiswa Unas tersebut.

Namun, ia masih enggan untuk memberikan keterangan lebih jauh.

"Nanti kalau sudah selesai pemeriksaan ketua HMI Jaksel, saya kasih infonya mas. Mereka masih diminta keterangan oleh polisi," ujar dia saat dikonfirmasi.

Seperti diketahui, hari ini Ketua HMI Cabang Jakarta Selatan, Ari Safari mau memenuhi panggilan polisi memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangannya terkait kasus penyerangan terhadap aparat saat demo 4 November.

Ari Safari datang ke Polda Metro Jaya bersama Pengurus HMI Cabang Jaksel lainnya, yaitu Dicky Reza Wibowo. Saat akan masuk ke dalam gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, keduanya datang ditemani kuasa hukumnya, TB M Ali Akbar.

"Kami ke sini untuk memenuhi panggilan polisi saja. Kalau dari keterangan disuratnya sih seperti itu (akan ditanya demo 4 November kemarin)," ujar Ari kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.‎ (icl) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment